Monday, January 6, 2014

K A M B U H

.................
Sejak tgl 20 September 2013, aku belum kontrol lagi.
Awalnya karena benjolan yg sudah sangat kecil, beberapa bulan tidak hilang-hilang. Aku berharap dengan hanya menggunakan rompi, tanpa kontrol, akan mendapat kejutan ketika kontrol beberapa bulan kemudian.

Tapi apa yg terjadi.....
Aku terlena dengan kondisi yg nyaman. Benjolan tidak pernah sakit, bahkan kalau aku menggunakan rompi rasa2nya koq ga ada reaksinya. Bapak bilang, kanker ibu itu sudah sembuh.
Akhirnya, aku jarang menggunakan rompi.
Apalagi banyak acara dan banyak tamu. Sibuk. Rompi terabaikan.

Tiba-tiba minggu lalu aku baru sadar, bahwa kanker yg sudah nyaman, ternyata membesar dan kalau dipegang terasa sakit. Astaghfirulloh.......
Pasti karena terlalu capek. Pasti karena banyak masalah. Pasti karena aku kurang sabarnya.
Sudah tau kalau faktor hormonal sangat mempengaruhi kankerku, tetep aja aku susah me-menej emosi. Beginilah akibatnya......ya Allah, ampuni hamba ya Allah.

Tapi ada yg membahagiakan selama aku hidup dengan kanker.  Yaitu jika mendapat perhatian. Bukan minta dikasihani lo yaa...
Sekedar bertanya "bagaimana keadaannya, sehat kan?"
Atau ketika aku kesakitan, ada yg bertanya "sakit ya?"
Atau ketika aku ga pakai rompi, mengingatkan "koq rompinya ga dipakai?"
Atau ketika mau pakai rompi, tanpa diminta langsung membantu.
Laksana hujan dimusim kemarau.....adem banget.



Bayangkan jika kita sakit.....ga ada yg peduli dengan kondisi kita. Sekedar bertanya, kondisi kita. 
Alangkah sedihnya......diabaikan saat kita sehat aja ga enak, apalagi saat sakit. Sedih banget.....

Saat ini aku kembali rajin memakai rompi, meski hanya saat tidur saja. Berharap tgl 27 Januari 2014 saat jadwal konsultasi dengan pak Warsito, hasilnya tidak terlalu mengecewakan.
In Shaa Allah......


Friday, January 3, 2014

......Kanker yg bermanfaat......




Beberapa bulan ini aku tidak kontrol ke klinik pak Warsito. Begitu banyak masalah yg muncul dan harus dihadapi. Bener-bener drop. Capek. Males. Meskipun ga sampai putus asa, karena kadang-kadang aku tetep pakai rompi.
Kadang-kadang.
Ya......hanya kadang-kadang aku pakai rompi. Biasanya kalau kanker ku mulai terasa sakit.

Berdasarkan hasil konsultasi, kankerku lebih banyak karena faktor hormonal. Jadi setiap emosi ngga terkontrol, biasanya kalau sedih banget, maka sel kanker pun ngga terkontrol. Alias giat berkembang biak.

Aku juga males untuk sekedar menulis artikel di blog. Kalau biasanya berbagi semangat ke teman-teman, akhir-akhir ini aku kesulitan untuk membangkitkan semangatku sendiri. Bagaimana akan mampu memberi semangat ke teman-teman.....

Sampai suatu saat, aku menerima email dari salah satu pembaca blog. Beliau menanyakan kondisiku....kenapa lama ga update blog.....beliau mengkhawatirkan kondisiku dan mendoakan.
Aku membaca pelan-pelan, dan kaget. Ternyata ada orang lain yg bukan siapa-siapa, yg mengkhawatirkan aku. Sementara aku demikian apatis, rasanya orang-orang disekitarku tidak peduli dengan kankerku. Mungkin karena aku ngga begitu menunjukkan bahwa aku sakit, sehingga mereka juga lupa kalau aku sebetulnya sakit. Bukan minta dikasihani, tapi kadang mereka bikin masalah tanpa peduli kondisiku.
Aku pun kurang bisa me-menej emosiku, setiap ada masalah langsung bereaksi.
Terimakasih ya....buat yg sudah mengirim email.

Ada juga email dari seseorang yg minta sumbangan buat ibunya yg sakit kanker. Mohon maaf saya cuma bisa kirim doa ya mas....
Jujur yaa.....waktu aku di diagnosa kanker, kami tidak siap dana untuk operasi. Makanya aku memutuskan tidak melakukan operasi. Meskipun sedih, tapi aku yakin kenapa Allah menjadikan aku tidak punya uang untuk operasi, pasti Allah menyiapkan rencana yg lebih baik. Apapun itu, bahkan mungkin dengan memberi waktu untuk mempersiapkan kematianku.
Ketika bulan berikutnya aku secara ngga sengaja mendengar info tentang terapi fisika ini melalui acara 'si Unyil' aku semakin yakin inilah rencana Allah buat aku dan keluarga. Aku ngga perlu operasi dan kemo. yg konon sangat menyakitkan.
Keyakinan itu semakin menguat, ketika kami ke klinik pak Warsito. Jujur aja, saat itu aku hanya ada tabungan 6 juta. Perincian biaya pemakaian rompi sekitar 5 juta. Betul-betul Allah sudah mencukupkan kami.
Alhamdulillahi rabbil'alamin.

Hal itu pula yg mendasari aku membuat blog ini. Aku sangat bersemangat berbagi pengalaman, bahwa ada pengobatan alternatif yg sangat masuk akal, yg jauh lebih ringan, yg ngga perlu sakit berlebihan.
Itu pengalaman 'indah'ku. Semoga menjadi pengalaman teman-teman pula.

Buat teman-teman yg sakit, yakin dan ucapkan alhamdulillah diberi kesempatan untuk mendekatkan diri padaNYA. Ketika kita kesulitan dana untuk berobat, yakinlah ada 'obat' lain yg disiapkan Allah buat kita.

Sekali lagi.....terima kasih banyak buat teman-teman yg mengingatkan untuk terus 'berjuang'
Semoga kita selalu dalam lindunganNYA.