Wednesday, July 8, 2015

Aku Harus Bagaimana....


Ya....kata-kata itu yang terucap, ketika hasil scanning kali ini massa kankerku membesar, baik yg di payudara maupun yg di ketiak.  Meskipun tingkat keganasannya menurun.  Sedikit menurun.
Nyaris putus asa.....lebih tepatnya aku bingung, harus melakukan apa lagi agar kankerku hilang.....

Pasca berbulan-bulan ngga kontrol, dan bulan lalu aku kontrol dengan hasil kanker yg sudah menyebar ke ketiak, aku memang memutuskan akan rutin kontrol.  Seperti awal-awal aku di diagnose kanker oleh dokter.

Pertengahan bulan Juni, sebelum Ramadlan, aku menyempatkan untuk kontrol.
Kebetulan kakakku yg di Jatiwarna menawarkan untuk mengantar. Sebetulnya alasan kenapa lama ngga kontrol, karena aku selalu kontrol dengan diantar Bapak.  Dan itu selalu timbul masalah dengan anak bungsuku yg baru kelas 3 SD. Ngga mungkin ditinggal sendiri, sementara kalau diajak dia harus bolos sekolah.
Akhirnya aku selalu menunda-nunda untuk kontrol. Tidak terasa sampai berbulan-bulan.

Jadi ketika kakakku menawarkan untuk mengantar, aku langsung minta ijin sama Bapak untuk berangkat sendiri. Meskipun agak kurang sreg, akhirnya toh Bapak mengijinkan.
Sepanjang aku naik kereta, turun di Jatinegara lalu naik taxi ke Jatiwarna, Bapak selalu menelpon.  Terus dipantau.

Dan ternyata perjalanan ini memang tidak semudah yg aku bayangkan.  Ternyata pula aku tidak sadar kalau kondisi fisikku sudah menurun. Entah karena kanker, entah karena usia.
Sepanjang perjalanan dengan kereta, aku merasa agak lemas, jantung pun lemah. Jadi aku memutuskan untuk makan dan makan. Untuk mengalihkan perasaan.
Begitu turun di Jatinegara, Bapak sudah wanti-wanti, pakai taxi BlueBird. Ok. Aku memang merasa aman, karena selain arah jalan aku ngga begitu hafal, keringat dingin mulai mengucur.  Pusing banget.

Sampai dirumah kakakku, beliau sudah menunggu di depan rumah. Baru saja pulang dari kerja.
Aku langsung mandi untuk mengurangi pusing. Ketika kakakku tanya, gapapa kan dijalan? Gapapa.

Paginya aku diantar kakakku dan ponakanku. Bertiga kami berangkat agak kesiangan, jam 6.30. Tapi kekhawatiran dengan kemacetan ternyata tidak kami alami. Perjalanan justru sangat lancar. Jam 7.30 sudah sampai di klinik. Di Tangerang.

Antri dapat nomer 2. Semua lancar. Bahkan kakakku pun bisa sambil bawa kerjaan di klinik.
Scanning lancar.  Periksa rompi lancar. Antri untuk konsultasi pun tidak begitu lama....
Dan hasilnya....





Setelah konsultan menjelaskan hasilnya, aku bilang....."Lalu saya harus bagaimana ?....Kenapa membesar ?"
Konsultan menyarankan untuk memperbaiki pola makan.
Kalau selama ini, selain meghindari segala pantangan, aku hanya mengkonsumsi Bekatul....Aku disarankan juga mengkonsumsi  Ikan / Putih Telor / Ayam Kampung, Sayur/Buah, Air Kelapa Hijau, Susu padat Gizi, Cuka Apel, VCO, Vitamin C, tetap minum Bekatul, dan selalu menghindari Seafood, Stress, Capek.

Konsultan juga mengingatkan untuk menggunakan rompi tidak dalam keadaan perut kosong. Khusus Ramadlan, aku harus menggunakan rompi doble ketika abis buka puasa dan abis makan sahur. Sekitar jam 9 malam, aku pakai rompi kecil.
Dan itu cukup berat. Ketika mau Tarawih, aku harus menunggu sampai saatnya membuka doble rompi. Karena terlalu sesek. Ngga kuat untuk Tarawih sekian rakaat.

Pulang dari klinik aku mulai kliyengan, makan ga selera, pengennya tiduran. 
Pusing ga, tanya kakakku. 
Ga.... Meskipun selama perjalanan aku tiduran.

Minggu pagi aku pamit mau pakai taxi ke Gambir, tapi kakakku tetep kekeh mengantar. Akhirnya kami bertiga berangkat ke Gambir jam 7 pagi.
Mau sarapan, ternyata ga sempat. Akhirnya dibungkus, lalu aku pamitan.
Dan....sepanjang perjalanan dengan kereta yg cukup nyaman, toh tetap membuat aku kecapekan.  Serba salah mau bikin nyaman badan.
Alhamdulillah sampai di Jogja sudah dijemput Bapak.  Sehingga badan yg capek semua ini bisa langsung istirahat.  Ga kebayang kalau aku masih harus naik angkutan umum untuk sampai rumah......

Meskipun badan sudah mulai loyo, alhamdulillah sampai hari ini aku masih mampu menjalani semua. 
Masih mampu Puasa. Masih mampu Tarawih. Masih mampu Tadarus Al Qur'an. Alhamdulillah......

Yang paling utama, aku selalu memohon keikhlasan..... 
Kalaupun aku memohon kesembuhan, karena aku ngga ingin merepotkan orang-orang disekitarku.
Allah Maha Tahu itu......

Selamat menjalankan ibadah puasa yaa buat yg membaca blog ini. 
Semoga puasa ini menjadikan kita, manusia yg lebih untuk selanjutnya.