Tuesday, August 27, 2013

BEKATUL vs KANKER



Dari perbincangan di ruang tunggu klinik DR.WARSITO dengan ibu-ibu sesama pasien, aku mendapatkan informasi bahwa BEKATUL adalah primadona asupan bagi penderita kanker. Aku jadi ingat saran konsultan klinik tersebut untuk mengkonsumsi  BEKATUL.

Jadi tertarik dan kepengen  mencobanya.

Awalnya aku merasa tidak akan  kesulitan untuk mendapatkan makanan itu, tapi pendapat itu ternyata salah besar, yang kemudian membuat kami kerepotan.

                    

Di mini market di bilangan RAWAMANGUN, aku tidak menemukannya. Aku kemudian  mencoba mencari di sebuah mini market lainnya, BERKAH 2, juga ngga dapat. Namun aku mendapat informasi dari salah seorang pelayannya bahwa BEKATUL  tersedia di BERKAH 1 di kawasan PULO ASEM, masih daerah JAKARTA TIMUR juga. Benar juga, akhirnya aku menemukan.

                    

Aku bersama suami kemudian mengkonsumsi BEKATUL yang diseduh dengan air panas dan dibubuhkan sedikit gula atau sirup. Semula rasa BEKATUL sangat  tidak enak di mulut maupun ditenggorokan, rasanya seperti minum air bekas cucian beras. Dan aromanya, bikin eneg.

Namun setelah beberapa hari mengkonsumsi, justru terasa enak dan manis. Meskipun aromanya masih ada. Kami jadi ketagihan. Dalam sehari kami minum cairan BEKATUL 2 -3 kali.



Ketika kami kembali ke JOGJA, kami berpendapat bahwa JOGJA adalah gudangnya beras di daerah sentral pulau JAWA, BEKATUL pasti banyak dan murah.

Ternyata tidak semudah yang di perkirakan.

Berhektar-hektar sawah di DIY, puluhan mungkin ratusan penggiling padi keliling, tapi BEKATUL justru sulit di temukan. Banyak apotik menggeleng ketika aku tanyakan makanan itu, beberapa pelayan malah tidak tahu APA ITU BEKATUL. Parah…..

Aku mencari di Super Indo, Indo Grosir, Carefour, bahkan Kimia Farma, hasilnya nihil.

Aneh , BEKATUL yang sudah merupakan gaya hidup di kota-kota besar, susah diperoleh di JOGJA.



Pencarian kami sampai di PASAR BERINGHARJO, hasilnya tetep nihil. Suamiku kemudian mencoba membeli BEKATUL produk sisa panen, sangat murah, satu kg hanya Rp.3.000,- BEKATUL itu kemudian kami ayak lagi menjadi sangat lembut, namun rasanya sangat keset.

Setelah mencoba satu kali, aku langsung kapok, tenggorokanku terasa panas dan gatal. Suamiku masih penasaran, ia masih mencoba sampai tiga kali sebelum akhirnya menyerah. Sisa rasa gatal di tenggorokan belum juga hilang selama beberapa hari. Tentu saja, karena BEKATUL pakan ayam dan itik ini masih mengandung kulit padi yang tajam.



Suami ku yang sudah merasakan manfaat BEKATUL menjadi kelimpungan. BEKATUL  yang mengandung kadar serat yang tinggi memang  efektif untuk orang tua, khususnya untuk kelancaran pencernaan. Suamiku  yang rajin olah raga juga merasakan bahwa kebugaran dan daya tahan fisik lebih prima. Ternyata manfaat BEKATUL  sangat banyak dan sangat dianjurkan untuk para penderita   :



·         Diabetes Mellitus ( kencing manis ) tipe 1 dan type 2.

·         Hypertensi ( tekanan darah tinggi ).

·         Hypercholesterolaemi ( kadar kolesterol tinggi ).

·         Arteriosclerosis ( pengapuran pembulu darah ).

·         Heart Infarct ( serangan jantung karena penyumbatan ).

·         Coronair Insufficiency (gangguan aliran pembuluh darah jantung).

·         Asthma Bronchiale ( bengkak, asma ).

·         Cirrhosis Hepatis ( memperbaiki fungsi hati ).

·         Rheumatic ( encok ).

·         Libido ( gairah sex ) laki – laki yang menurun.

·         Gejala sering sakit kepala, sering pusing pada tekanan darah rendah.

·         Gejala sering ‘berdebar jantung’ dan ‘extrasystole’.

·         Rasa pegal pada otot.

·         Mengatasi gangguan pencernaan.

·         Obstiopasi ( sembelit ), susah buang air besar.

·         Peningkatan daya tahan fisik ( ausdauer ).

·         Pencegahan kanker colon ( usus besar ).

·         Basedov Hyperthroid ( penyakit kelenjar gondok yang bekerja berlebihan ).

·         Penuaan dini.

·         Mudah lelah (capek).

·         Obesitas ( kegemukan ).



                                                                                    Wah...... luar biasa.


Lalu, APAKAH BEKATUL ITU ?



BEKATUL atau RICE BRAN adalah kulit ari beras, yang terletak diantara butir beras (white) dan kulit padi (hull).

Bagian yang paling berharga dari beras ini berjumlah 8 – 12 % dari hasil gilingan gabah. Sayangnnya karena orang ingin menikmati nasi yang putih bersih seperti mutiara, maka beras yang masih mengandung BEKATUL  ini disosoh kembali dan hilanglah bagian yang  memiliki kadar selilosa dan hemi selulosa yang paling tinggi dibandingkan dengan berasnya itu sendiri.





APAKAH KANDUNGAN DALAM BEKATUL ?



Bagian yang terbanyak adalah kalori, kemudian protein dan sedikit karbo hidrat, lemak dan tentu saja serat pangan. Disamping itu, BEKATUL adalah  sumber alami dari 100 nutrisi penting yang mendukung kesehatan secara keseluruhan termasuk 7 (tujuh)komponen Vitamin E Kompleks, coq-10, Alpha Lipoic Acid, Glutathioine, vitamin B Kompleks, Antioksidan, Karotenoid, Asam Amino Esensial, Asam Lemak Esensial , Enzim, Fosfolipid, Polisakarida dan banyak lagi.



BEKATUL adalah makanan berenergi tinggi dan mendukung metabolisme gula normal. Memproses BEKATUL tidak dilakukan campuran bahan kimia. BEKATUL juga mudah dicerna dan berasimilasi.



Nah, setelah beberapa hari suamiku tidak berhasil mendapatkan BEKATUL  itu, kamudian ia bertekad untuk menghabiskan  waktu siang untuk mencari BEKATUL sampai ketemu. POKOKNYA HARUS DAPAT. 
Maka selepas DLUHUR ia tidur sejenak agar tubuh segar dan kemudian mulai meluncur, mengubek-ubek JOGJA  untuk mencari si BEKATUL.



Menjelang MAGHRIB  ia kembali ke rumah, dengan berseri-seri,  membawa tiga kantong BEKATUL. Akhirnya ia mendapatkannya di toko obat di JALAN SOLO.

Alhamdulillah.

Sunday, August 4, 2013

Konsultasi dengan DR.Warsito

Akhirnya aku dan bapak diterima langsung oleh Dr.Warsito di tempat prakteknya. Sosoknya sederhana, belum terlalu tua, rambut sedikit beruban, ramah dan sangat terbuka. Dari rumah, bapak yang berlatar belakang teknik elektro, sudah merencanakan untuk mencari tahu mengenai methode yang dipakai oleh teknologi ini.

-" Dok, rompi ini penjelasannya bagaimana ya? Apakah kebalikan dari kultur jaringan di biologi?" tanya bapak.

DR.Warsito  memang seorang ilmuwan yang terbuka. Beliau kemudian menyobek sehelai kertas dari buku catatannya. Kemudian digambarnya sel kanker yang berupa rangkaian kromosom yang terdiri dari deretan-deretan benang mikro tubula. 

penjelasan DR.Warsito

Pada saat sel kanker membelah untuk berkembang, kromosom sedang mengalami fase pembelahan atau sedang ber metafase.  Benang mikrotubula dari sel kanker ini, seperti halnya setiap sel memiliki kutup positip dan kutup negatip. 
Nah, dengan pemasangan lempeng-lempeng sumber medan magnit pada area kanker, rangkaian benang mikro-tubula ini terganggu. Kutup positip dari sel kanker akan tertarik kearah medan negatip yang dikeluarkan oleh elektrode negatip, sebaliknya kutup negatip akan tertarik kearah elektrode positip dari lempeng medan magnit. 
Akibatnya benang-benang tadi terputus dan pembiakan sel kanker terganggu, mati dan menjadi sampah yang akan diangkut keluar oleh sistem metabolisme tubuh.

Penjelasan yang sangat gamblang dan masuk akal, namun bapak masih penasaran, dia bertanya lagi,
- "Dok, apakah sel-sel normal juga ikut terganggu proses pembelahannya?", mungkin bapak  ingat methode kemoterapi yang juga berpengaruh terhadap sel-sel tubuh yang normal.

-"Tidak", jawab DR.Warsito, kemudian ia melanjutkannya,
-"Sel normal tidak tumbuh ganas, jadi tidak terpengaruh oleh medan magnit ini".

  Aku dan bapak sangat puas dengan penjelasan DR.Warsito, penemu langsung dari sistem ini dan kami berdua meninggalkan kamar praktek beliau dengan lebih percaya diri dan tidak penasaran lagi.


Dua minggu kemudian, kebetulan kami 'mudik' lebaran ke Jakarta dan kebetulan rompinya harus 'direparasi'...kami minta discanning sekalian, meskipun tidak aja jadwal konsultasi.

3 agustus 2013
19 juli 2013











Sangat mengejutkan, volume cancer turun dari 48% menjadi 29,5%
Demikian pula dengan konsentrasi massa turun dari 0.214 menjadi 0.159
Alhamdulillah.....dibalik semua cobaan, Engkau beri kemudahan.