Thursday, September 26, 2013

Bosan vs Sabar


Setelah hampir 5 bulan, sejak 8 mei, tiap hari menggunakan rompi, aku mulai dilanda rasa bosan. Meskipun sudah terbiasa dengan 'rasa panas' akibat pakai baju berlapis-lapis, keringat yg lebih asem, kentut yg lebih 'harum', lama-lama bosen juga keman-mana terasa 'berat' dengan pakaian berlapis-lapis.

Sesaat sebelum berangkat ke Tangerang untuk kontrol, kali ini berharap akan mendapat nilai 0% dari hasil scanning. Bosen banget.

Hari itu diawali dengan kurang baik. Kami biasa berangkat pkl.6 pagi, jalanan sepi lancar, sampai klinik sebelum pkl.7. Kali ini kami memutuskan berangkat agak siang, alasannya biar ga kepagian. Berangkat pkl.7 pagi dari rumah di daerah Rawamangun, ternyata begitu keluar rumah sampai klinik, macet terus. Kami sampai klinik pkl.9 lebih. Klinik sudah ramai.
Mendapat nomer urut 14, aku antri sambil ngobrol dengan pasien2 yg lain. Biasa, bertukar pengalaman. Ketika giliranku, aku ditegur oleh bagian registrasi, karena aku tidak mendaftar sebelumnya.
Yahh....aku lupa sms untuk daftar konsultasi terlebih dahulu. Kata embaknya, aku akan mendapat giliran konsultasi mungkin siang mungkin sore, tergantung kalau ada jam kosong aja. Waduh !!
Akhirnya aku memutuskan tanpa konsultasi, aku hanya ingin scanning dan cek alat aja.
"Biayanya sama", gapapa mba. Kalau harus nunggu yg ga pasti, penyakit saya bisa tambah parah mba.

Meskipun sempat kesakitan beberapa waktu yll, gara2 stress, ternyata hasil scanning sangat banyak berkurang.

20 september




Volume kanker jauh berkurang.......29,5% menjadi 7,46%.......77,17 cm3 menjadi 19,55 cm3.
Tapi konsentrasi nya tidak banyak berkurang.....0,159 menjadi 0,147.
Bukan tidak bersyukur, karena berharap angka 0%, aku sedikit kecewa.
Tapi bapak selalu mengingatkan, untuk selalu bersyukur.
Sedikit atau banyak.
Sakit atau sehat.
Alhamdulillah.


Sunday, September 15, 2013

Terlena Dengan Kanker



………….rasa sakit bisa timbul karena beberapa sebab ; menjelang/sedang menstruasi, stress, kelelahan fisik, salah makan dan terjadi saat pakai alat. Kalau terjadi saat menstruasi memang tidak dapat dihindari, kalau terjadi karena sebab yg lain, coba dilakukan : istirahat yg cukup, menenangkan fikiran, menghindari makanan yg menyebabkan rasa sakit dan alat diistirahatkansementara waktu, konsumsi obat pereda nyeri jika dibutuhkan untuk mengurangirasa sakitnya………


Demikian sms balasan dari mba Desy, terapis ECCT, setelah beberapa menit yg lalu aku konsultasi karena beberapa hari ini benjolanku terasa sakit. Disentuh atau tanpa disentuh.


Aku dan suami berdiskusi panjang lebar, buka hanya tentang kanker ku, tapi lebih banyak tentang kekhawatiranku mengenai anak2. Kalau Allah memanggilku dalam waktu dekat, gara2 beberapa hari benjolanku terasa sakit, kasihan anak2…..mereka belum mandiri. Betapa susah payahnya mereka dalam mempersiapkan masa depannya. Tanpa ibu.


Scanning terakhir tgl 2 agustus sebelum lebaran, hasilnya sangat menggembirakan. Tinggal 0,1 %. Alhamdulillah.

Apalagi pak Warsito bilang, benjolannya sudah tidak ganas. 
Semakin membuat aku terlena. Rompi kadang dipakai, kadang engga. Makanan yg biasa dipantang, sikat semua. Biasanya kalau mau marah, ditahan dan banyak istighfar, akhir2 ini marah2 melulu.

Akibatnya, beberapa hari ini, benjolanku  panas dan sakit. Seperti disilet, pelan2, terus menerus.

Kalau aku sampai menangis, bukan karena rasa sakit itu, tapi karena membayangkan ajal sudah dekat, lalu bagaimana anak2…….kemrungsung…..akhirnya nangis.


Alhamdulillah, ketika aku menulis ini, rasa sakit itu sudah jauh berkurang. 
Resepnya ternyata gampang, banyak istighfar.  Kalau sudah ngga tahan sakitnya, ngaji. Ngaji terus, sampai lupa rasa sakitnya. Jangan biarkan rasa sakit itu menguasai pikiran.



Ya Allah, terimakasih atas kanker ini, beri aku kekuatan dan keikhlasan menjalaninya.   
Kalau aku ingin sembuh, bukan karena aku menolak ‘nikmat sakit’ tapi aku tidak ingin melihat orang2 yg menyayangiku sedih.