Monday, July 21, 2014

Harapan Selalu Ada

Setelah beberapa bulan tanpa harapan, karena benjolan yg ga hilang-hilang, aku mulai mencari cara gimana supaya rompi ini bisa aku pakai lagi.
Rompinya ga ada masalah, masalahnya benjolanku ga pas di daerah rompi yg ada plat2nya.  Benjolanku pas di daerah jahitan yg tanpa plat2.
Mungkin karena itulah makanya benjolanku, beberapa bulan ini, nyaris ga ada perubahan.

Beberapa bulan terakhir aku tidak pernah menggunakan rompi. Selain ga ada efeknya, aku mulai sesek kalau tidur sambil memakai rompi. Susah buat bernafas. Sehingga susah tidur.
Padahal hanya dalam posisi tidurlah, letak rompi bisa aku atur sehingga benjolanku bisa pas di daerah yg ada plat2nya.

Akhir2 ini aku merasa benjolan membesar lagi. Makanya aku mencari cara, bagaimana caranya bisa menggunakan rompi lagi. Yang pas dan nyaman.

Membayangkan teman2 yg menggunakan selimut listrik untuk pengobatan kanker yg sudah kronis, aku mencoba menyelimutkan rompi didadaku, pada saat aku tidur. Lebih tepatnya, menempelkan.
Dan benjolanku terasa hangat, artinya rompi tsb bereaksi.
Beberapa hari aku tidur dengan memegangi rompi, lama-lama aku merasa kurang nyaman juga. Lalu aku menggunakan selendang untuk mengikat rompi dengan badanku, terutama di daerah benjolan supaya rompi menempel dengan kuat dan pas.

Kebayang kan.....
Setiap mau tidur, persiapannya ribet banget. Heheheee.....
Namanya orang sakit, ya beda sama orang sehat.

Tapi aku sangat menikmati semua itu. Alhamdulillah.  Aku jadi selalu diingatkan bahwa aku ini sedang sakit, sehingga selalu ingat sama Allah yg punya hak untuk menyembuhkan.  
Dan selalu istighfar, mohon ampun segala kesalahan dan dosaku.
Semoga ketika aku sehat akan tetap ingat hal itu, agar Allah memberi kesembuhan buat aku.
Jadi ketika aku belum sembuh juga, aku yakin pasti Allah masih mengkhawatirkan aku. Khawatir aku akan menjauh dariNYA.

Astaghfirulloh..........


Sunday, July 6, 2014

Sabar dan Sholat

Terakhir kontrol tanggal 27 januari 2014, sampai hari ini aku belum ke klinik lagi. Otomatis aku tidak tahu perkembangan kankerku. 
Awalnya aku malas, karena setelah mengecil, nampaknya susah untuk hilangnya. 
Lihat saja perkembangan aktvitas kankernya.....
awalnya 8/5/2013 > 0,333
....21/6/2013 > 0,355
.....19/7/2013 > 0,214
.....3/8/2013 > 0,159
....20/9/2013 > 0,147
.....vakum 3 bulan
.....27/1/2014 > 0,133
......lalu vakum lagi 5 bulan. 

Bukan putus asa tapi aku agak hopeless. Karena posisi benjolanku terletak di bagian jahitan rompi ( kalau dipakai ). Meskipun mungkin ga benar, aku merasa karena posisi benjolan yg ga pas di rompi yg ada lempengan kecil2 nya lah yg membuat benjolan tersebut susah hilang.

Akhirnya aku hanya memakai rompi pada saat tidur, karena rompi bisa agak aku geser kesamping sehingga benjolannya bisa pas kena di bagian rompi yg ada lempengan kecil2nya.
Tapi hal itu tidak berlangsung lama.
Karena setiap tidur dengan menggunakan rompi, aku merasa sesek. Susah untuk bernapas. Akhirnya cara itu aku tinggalkan.
Satu2nya cara, aku hanya menempelkan rompi pada saat tidur. Alhamdulllah ada efeknya. Benjolan yg sempat membesar karena lama tidak menggunakan rompi, kembali mengecil. 
Semoga semakin mengecil, dan akhirnya hilang. 
Biar ga perlu operasi untuk membuang sisa benjolan yg sudah tidak aktif.

Sempat ada keinginan untuk kontrol. ketika Bapak ada keperluan ke Bandung, ternyata Allah belum mengijinkan. Selain bulan Ramadlan, yg sayang kalau ga bisa banyak ibadah karena bepergian, kebetulan aku lagi batuk yg agak parah. Ternyata keputusan yg tepat untuk tidak jadi ikut Bapak, karena besuknya badanku malah panas selain batuknya.

Sejujurnya, yg lebih aku khawatirkan adalah kakiku. Aku ga yakin mampu bepergian. 
Beberapa bulan terakhir ini, aku harus menahan sakit di bagian kaki. Terutama setiap bangun tidur pagi. Minta ampun sakitnya, kadang aku harus kembali tiduran karena ga kuat menahan sakitnya. Kadang diam2 aku menangis menahan sakitnya. Aku juga ga kuat berjalan terlalu lama, karena tulang2 kakiku akan linu sekali. Bahkan untuk menggendong cucu umur 10 bulan pun ga kuat. Tulang ekorku seperti ditarik. Sakit sekali. Biasanya aku lamgsung cari tempat duduk. Meskipun dudukpun tidak menghilangkan rasa sakitnya, tapi minimal mengurangi.

Ingin sekali ke dokter, tapi saat ini rumah kami lagi finishing. Meskipun sudah ada arsitek dan mandor, tetep saja Bapak harus memikirkan model dan belanja asesoris rumah. 
Jadi aku ga mau, pikiran Bapak semakin berat dengan penyakitku. Biarlah ditunda dulu ke dokternya. Kalau urusan rumah sudah selesai. 
Biar aku bisa bantu Bapak mengurus rumah.


Semoga Allah meridloi niat baikku, semoga penyakit2ku sembuh, minimal ga tambah parah.
Aamiin.