Rasanya aku pengen bertanya.....'Kenapa ya Allah..."
Tapi aku merasa ga pantas.
Aku masih yakin, semua yg terjadi adalah yg terbaik buat aku. Semoga baik pula buat orang-orang disekitarku.
Sedih kalau membayangkan orang-orang yg aku sayangi akan menderita. Gara-gara sakitku.
Teman-teman masih ingat tentang kista Bartholini kan?
Kalau dulu aku dioperasi untuk mengangkat kista tersebut pada bibir vagina sebelah kanan, kali ini kista muncul dibibir sebelah kiri.
Artinya aku harus siap-siap untuk operasi lagi.
Nyeri di telapak kaki karena tumbuh tulang liar.gara-gara pengeroposan tulang, masih belum hilang. Meskipun aku sudah beberapa minggu mengkonsumsi suplemen pelumas sendi, toh hasilnya belum siknifikan.
Bahkan pinggul pun sekarang ikut-ikutan nyeri.
Dan yg paling merisaukan adalah rasa nyeri yg kadang timbul di dada dan sekitar ketiak sebelah kiri.
Khawatir kenkerku menyebar, dan ingat surat pengantar dr klinik pak Warsito, akhirnya aku pun melakukan USG di salah satu laboratorium di Jogja.
Itupun setelah dipaksa bapak, waktu mengantar beliau rontgen tulang leher.
Sudah, sekalian aja.
Ketika diperiksa, sambil melihat monitor, dokternya bertanya tentang kapan muncul benjolan dll, aku pun bertanya ke dokter nya.
"Ganas ga dokter?".....nampak dokternya memeriksa berulang-ulang dan kurang yakin.
.....kalau dari bentuknya ga ganas, bukan kanker.
"Jadi hanya tumor ya dokter".....bukan juga. Karena kalau tumor itu biasanya bentuknya oval dan tepinya rata.
....saya khawatir ini kanker yg sudah berubah bentuk.
Aku mulai bingung juga.
"Kalau kanker gimana to dokter?".....kanker itu sel nya homogen, sedang ini selnya tidak homogen.
Dan.....
Seperti yg aku khawatirkan.....dokter merekomendasikan untuk biopsi untuk memastikan apakah benjolan ini ganas atau tidak.
Hehh......
Masih ada tambahan informasi dari dokter yg cukup bikin males ngomong.....bahwa ada 4 benjolan di sekitar bawah ketiak kiri. Artinya benjolan sudah menyebar.
Karena pemeriksaan awal waktu di diagnose kanker, tidak ada penyebaran.
"Itu tumor ya dokter?"
.....bukan itu hanya kista isinya cairan. Ga bahaya. Kalau tumor isinya jaringan.
Memang ga bahaya, tapi kista dan benjolan yg berbentuk aneh itu sekarang sering menimbulkan rasa 'kemeng'.
Ya Allah, apapun salahku.....aku mohon ampun ya Allah. Trimakasih masih Kau beri kesempatan aku untuk bertobat. Semoga semua penyakit ini, sebagai penggugur dosa-dosaku. Meskipun aku ga yakin, karena demikian banyak dosa dan kesalahan yg telah aku lakukan.
Terimakasih ya Allah, Kau telah sudi menutup aib ku, sehingga aku masih mampu menghadapi dunia.
Wednesday, January 28, 2015
Monday, January 26, 2015
Tulang Liar di Telapak Kaki
Ini mungkin bukan benjolan, lebih tepatnya tulang yg tumbuh liar.
Gara-gara tulang yg keropos.
Ya.
Nyeri di telapak kaki yg sudah berbulan-bulan, akhirnya memaksa aku untuk pergi ke dokter tulang.
Dan hasilnya.....
Kata dokter, akibat tulang yg keropos maka tulang berusaha memperbaiki sendiri. Maka tumbuhlah tulang baru.
Sayangnya tulang baru tersebut tumbuhnya asal.
Jadilah ditelapak kakiku tumbuh tulang liar.
Dan karena bentuknya tidak semestinya, bentuk aneh nya menimbulkan rasa sakit pada telapak kaki.
Juga diperparah oleh jaringan lunak di telapak kaki, yg tertarik atau tegang.
Biasanya terjadi karena aktifitas yg berlebihan ( ssttt dulu aku suka naik gunung, jadi masuk akal ), juga karena sering pakai sepatu hak tinggi ( iya banget, wong selama kerja selalu pakai ), juga karena obesitas ( hahahaa....saat ini BBku 170. cocok kan )
Jadi ngga perlu mengeluh. Salah sendiri.
Dinikmati saja.
Meskipun sakitnya jangan ditanya.....
Saat ini aku mencoba minum suplemen untuk pelumas sendi. Lebih sering olahraga atau sekedar peregangan kaki.
Sayangnya sakitnya ga hilang juga. Hanya berkurang.
Mungkin suatu saat aku mau coba fisioterapi. Tapi nunggu kalau sudah punya kartu BPJS. Pengen kayak orang-orang yang bisa berobat gratis. Heheheee...
Jangan-jangan nanti diterlantarkan. Seperti berita-berita itu.....
Lillahi ta'ala aja.....what will be will be.
Pasrah pada Allah. In shaa Allah akan diberikan yg terbaik.
Gara-gara tulang yg keropos.
Ya.
Nyeri di telapak kaki yg sudah berbulan-bulan, akhirnya memaksa aku untuk pergi ke dokter tulang.
Dan hasilnya.....
Kata dokter, akibat tulang yg keropos maka tulang berusaha memperbaiki sendiri. Maka tumbuhlah tulang baru.
Sayangnya tulang baru tersebut tumbuhnya asal.
Jadilah ditelapak kakiku tumbuh tulang liar.
Dan karena bentuknya tidak semestinya, bentuk aneh nya menimbulkan rasa sakit pada telapak kaki.
Juga diperparah oleh jaringan lunak di telapak kaki, yg tertarik atau tegang.
Biasanya terjadi karena aktifitas yg berlebihan ( ssttt dulu aku suka naik gunung, jadi masuk akal ), juga karena sering pakai sepatu hak tinggi ( iya banget, wong selama kerja selalu pakai ), juga karena obesitas ( hahahaa....saat ini BBku 170. cocok kan )
Jadi ngga perlu mengeluh. Salah sendiri.
Dinikmati saja.
Meskipun sakitnya jangan ditanya.....
Saat ini aku mencoba minum suplemen untuk pelumas sendi. Lebih sering olahraga atau sekedar peregangan kaki.
Sayangnya sakitnya ga hilang juga. Hanya berkurang.
Mungkin suatu saat aku mau coba fisioterapi. Tapi nunggu kalau sudah punya kartu BPJS. Pengen kayak orang-orang yang bisa berobat gratis. Heheheee...
Jangan-jangan nanti diterlantarkan. Seperti berita-berita itu.....
Lillahi ta'ala aja.....what will be will be.
Pasrah pada Allah. In shaa Allah akan diberikan yg terbaik.
Saturday, January 24, 2015
Tapi Penasaran
Setelah terakhir kontrol di bulan Januari 2014, aku kontrol lagi di bulan Agustus 2014.
Kata mba Desi yg jadi konsultan, "Untung tahunnya belum ganti ya bu...heheee...."
Iya mba.....saya sebetulnya penasaran juga sama progres kanker saya, tapi kalah sama males nya.
Bukan putus asa lo....astaghfirulloh bukan. Tapi memang benjolan yg ngga hilang-hilang ini bikin aku mulai 'menerima benjolan ini sebagai bagian dari tubuhku'.
Mungkin ngga akan hilang.
Mungkin selamanya aku harus hidup dengan rompi, seperti aku selalu siap dengan obat flu di rumah.
Kalau pun iya....its ok. Itu tetap lebih baik, dari pada harus operasi lalu kemoterapy.
Buat aku lo...
Surprise.....
Meskipun tahun nyaris berganti, benjolan kadang membesar kadang mengecil, ketika bulan Agustus 2014 aku kontrol hasilnya tetap mengalami penurunan.
Alhamdulillah.
TIdak pernah ada yg sia-sia.
Dan....model rompi juga sudah disempurnakan. Weleh-weleh...ketinggalan mode.
Rompi lamaku diambil, dan diganti model yg baru. Ditambah yg model seperti bra. Juga ada yg untuk ketiak supaya ngga menyebar.
Alhamdulillah. Trimakasih pak Warsito.
Konsultan juga memberikan surat pengantar untuk periksa USG. Hal yg ngga pernah ingin aku lakukan.
Karena awal aku diperiksa, pemeriksaan USG tidak bisa memastikan bahwa benjolanku adalah kanker. Demikian pula dengan pemeriksaan Mammografi, hasilnya tidak ganas.
Baru setelah biopsi, dokter menyatakan ganas.
Aku khawatir hal ini akan terjadi lagi. USG gagal, harus biopsi. Dan benjolan yg awalnya tanpa rasa sakit, menjadi sering senut-senut setelah biopsi. Tahu ngga sih pak dokter ???
Jadi surat pengantar USG aku abaikan. Maaf ya mba Desi....
Berbulan-bulan....
Dan benjolanku tetap kadang membesar kadang mengecil seperti sebelumnya.
Setiap stress, benjolan akan sakit dan membesar. Lalu aku rajin memakai rompi kesayanganku. Lalu benjolan pun mengecil.
Demikian berulang-ulang.
Entah sampai kapan.
Hanya Allah yg Maha Tahu
Kata mba Desi yg jadi konsultan, "Untung tahunnya belum ganti ya bu...heheee...."
Iya mba.....saya sebetulnya penasaran juga sama progres kanker saya, tapi kalah sama males nya.
Bukan putus asa lo....astaghfirulloh bukan. Tapi memang benjolan yg ngga hilang-hilang ini bikin aku mulai 'menerima benjolan ini sebagai bagian dari tubuhku'.
Mungkin ngga akan hilang.
Mungkin selamanya aku harus hidup dengan rompi, seperti aku selalu siap dengan obat flu di rumah.
Kalau pun iya....its ok. Itu tetap lebih baik, dari pada harus operasi lalu kemoterapy.
Buat aku lo...
Surprise.....
Meskipun tahun nyaris berganti, benjolan kadang membesar kadang mengecil, ketika bulan Agustus 2014 aku kontrol hasilnya tetap mengalami penurunan.
Alhamdulillah.
TIdak pernah ada yg sia-sia.
Dan....model rompi juga sudah disempurnakan. Weleh-weleh...ketinggalan mode.
Rompi lamaku diambil, dan diganti model yg baru. Ditambah yg model seperti bra. Juga ada yg untuk ketiak supaya ngga menyebar.
Alhamdulillah. Trimakasih pak Warsito.
Konsultan juga memberikan surat pengantar untuk periksa USG. Hal yg ngga pernah ingin aku lakukan.
Karena awal aku diperiksa, pemeriksaan USG tidak bisa memastikan bahwa benjolanku adalah kanker. Demikian pula dengan pemeriksaan Mammografi, hasilnya tidak ganas.
Baru setelah biopsi, dokter menyatakan ganas.
Aku khawatir hal ini akan terjadi lagi. USG gagal, harus biopsi. Dan benjolan yg awalnya tanpa rasa sakit, menjadi sering senut-senut setelah biopsi. Tahu ngga sih pak dokter ???
Jadi surat pengantar USG aku abaikan. Maaf ya mba Desi....
Berbulan-bulan....
Dan benjolanku tetap kadang membesar kadang mengecil seperti sebelumnya.
Setiap stress, benjolan akan sakit dan membesar. Lalu aku rajin memakai rompi kesayanganku. Lalu benjolan pun mengecil.
Demikian berulang-ulang.
Entah sampai kapan.
Hanya Allah yg Maha Tahu
Labels:
benjolan,
biopsi,
kanker,
kanker payudara,
pak warsito,
rompi,
USG
Subscribe to:
Posts (Atom)