Kata mba Desi yg jadi konsultan, "Untung tahunnya belum ganti ya bu...heheee...."
Iya mba.....saya sebetulnya penasaran juga sama progres kanker saya, tapi kalah sama males nya.
Bukan putus asa lo....astaghfirulloh bukan. Tapi memang benjolan yg ngga hilang-hilang ini bikin aku mulai 'menerima benjolan ini sebagai bagian dari tubuhku'.
Mungkin ngga akan hilang.
Mungkin selamanya aku harus hidup dengan rompi, seperti aku selalu siap dengan obat flu di rumah.
Kalau pun iya....its ok. Itu tetap lebih baik, dari pada harus operasi lalu kemoterapy.
Buat aku lo...
Surprise.....
Meskipun tahun nyaris berganti, benjolan kadang membesar kadang mengecil, ketika bulan Agustus 2014 aku kontrol hasilnya tetap mengalami penurunan.
Alhamdulillah.
TIdak pernah ada yg sia-sia.
Dan....model rompi juga sudah disempurnakan. Weleh-weleh...ketinggalan mode.
Rompi lamaku diambil, dan diganti model yg baru. Ditambah yg model seperti bra. Juga ada yg untuk ketiak supaya ngga menyebar.
Alhamdulillah. Trimakasih pak Warsito.
Konsultan juga memberikan surat pengantar untuk periksa USG. Hal yg ngga pernah ingin aku lakukan.
Karena awal aku diperiksa, pemeriksaan USG tidak bisa memastikan bahwa benjolanku adalah kanker. Demikian pula dengan pemeriksaan Mammografi, hasilnya tidak ganas.
Baru setelah biopsi, dokter menyatakan ganas.
Aku khawatir hal ini akan terjadi lagi. USG gagal, harus biopsi. Dan benjolan yg awalnya tanpa rasa sakit, menjadi sering senut-senut setelah biopsi. Tahu ngga sih pak dokter ???
Jadi surat pengantar USG aku abaikan. Maaf ya mba Desi....
Berbulan-bulan....
Dan benjolanku tetap kadang membesar kadang mengecil seperti sebelumnya.
Setiap stress, benjolan akan sakit dan membesar. Lalu aku rajin memakai rompi kesayanganku. Lalu benjolan pun mengecil.
Demikian berulang-ulang.
Entah sampai kapan.
Hanya Allah yg Maha Tahu
No comments:
Post a Comment