Oh ya...tempo hari aku dapat pengantar untuk periksa darah. Jadi sebelum ke Tangerang aku periksa darah. Heemmm biayanya ternyata lumayan, 700 ribu. Tapi kata bapak masih lebih murah dari pada obat kanker. Yo wis.....
Hasilnya....
Setelah registrasi ulang, ke bagian pembayaran, langsung antri untuk scanning. Alhamdulillah ga perlu antri lama. Pindah ruangan untuk antri konsultasi.
Agak lama nunggu giliran, aku manfaatkan untuk sarapan.
Ketika giliranku, semangat 45 ku mulai buyar. Hasil scanning kankerku membesar, meskipun aktifitasnya turun......tapi sangat kecil penurunannya....
Apa yg terjadi ini?..... Apa yg salah?.....Aku harus melakukan apa lagi?....Kalimat-kalimat itu meluncur begitu saja.....
Mas konsultan dengan sabar menjelaskan......bahwa aku harus sabar, bahwa aku sudah aman kalau dilihat dari tes darahnya, bahwa hanya masalah pembuangan sel2 matinya ygbermasalah, bahwa aku diingatkan untuk menjauhi pantangan dan tetap mengkonsumsi yg dianjurkan...
Dan aku jawab.....saya sudah bosen mas. Tiap bulan Jogja-Tangerang, hasilnya ga signifikan kayak gini. Rasanya saya sudah patuhi pantangan dan mengkonsumsi yg dianjurkan lo mas....
Mas konsultan hanya tersenyum, sangat maklum. Ehh la koq aku disuruh usg lagi.
Dengan tersenyum kecut, aku menerima surat pengantar usg. Jujur, dalam hati aku kayaknya ga niat untuk usg. Aku akan melakukan kalau aku butuh second opinion.
Selesai konsultasi, karena kurang puas, aku memutuskan untuk konsultasi dengan p.Warsito. Meskipun artinya aku harus menunggu sampai jam 3 sore.
Aku menyampaikan semua uneg2ku pada beliau. Sambil mendengarkan, beliau melihat data2ku. Dari awal, dibandingkan yg terbaru, juga hadil usg dan hasil tes darah.
Komentar p. Warsito....Lah ini udah bagus. 2 tahun lebih, ibu udah lulus. Survivor. Sudah ga ada sel ganasnya.
Lalu beliau meminta asistennya untuk memotret aku sebagai survivor.
Tapi saya bosen tiap bulan harus Jogja-Tangerang pak....Ibu hanya perlu kontrol 6 bulan lagi. Upss....
Apa ga sebaiknya dioperasi aja pak.....Kalau dioperasi apa masalahnya selesai. Tidak. Tetep harus kontrol
La mosok saya harus pakai rompi seumur hidup to pak.....Pilih mana, minum obat anti kanker atau pakai rompi. Kakak beliau ternyata masih tetap memakai rompinya 2 jam 2 hari tiap minggu. Preventif.
Jadi selamanya saya punya benjolan ya pak.....Asal ga ganas, ga mengganggu aktifitas, kualitas hidup tetep baik, ga masalah kan
Kalau 6 bulan baru kontrol, kalau rompinya rusak kan ga ketahuan donk pak....Ibu kan psien lama, nanti biar dikasih pinjem detektornya. Kalau rusak, dikirim aja. Nanti klinik akan kirim balik. Cuma sehari.
Setelah menerima catatan beliau....
Aku pulang. Dengan perasaan puas. Alhamdulillah.....Aku harus bersyukur, kankerku masih terkontrol. Dulu aku berpikir bahwa orang sakit itu endingnya 2, sembuh atau meninggal. Ternyata aku salah.
Sakit itu 3 ending, bisa sembuh, bisa meninggal,atau bertahan. Bertahan untuk menunggu kematian?......Sakit atau tidak, kita semua menunggu kematian.
Jadi aku tidak mengkhawatirkan kematianku, itu rahasia Allah. Bisa karena kanker, bisa karena hal lain.
Dulu aku hanya berharap kankerku tidak menjadi lebih parah. Ternyata kankerku bukan hanya tidak lebih parah, tapi membaik. Alhamdulillah.
Aku ingin mengucapkan terima kasih atas support dan doa keluarga, temans, mungkin juga pembaca blog ini.... Ya Allah, meskipun Kau tidak mengangkat kankerku, tapi yg terjadi padaku ini membuat aku merasakan cintaMu. Ya Allah, sayangilah orang2 yg menyayangi aku dengan support dan doa2 mereka. Aamiin ya Rabbal alamiin.
Yes!!!!!! Alhamdulillaaahhh, selamat ya, mbak, Allah telah menjawab doa kita selama ini, Allahu Akbar!!! Saya ikut seneng banget bacanya, ga ada yang sia2, man jadda wa jadda
ReplyDeleteTrimakasih mba Windy, support dan doanya sgt berarti buat saya. Ya mba....alhamdulillah sekali. Allahu Akbar....
ReplyDeleteSaya bisa jd survivor tanpa hrs operasi, kemmo dll yg menyakitkan dan menguras biaya..... sungguh nikmat Allah yg luar biasa.
Tapi saya ttp hrs waspada, krn saya punya sel2 kanker yg punya resiko tinggi utk ganas.
Salam sayang buat mba Windy.....sehat sll ya mba....
Wah! Saya turut bahagia membaca post blog mb Ani. Suami saya juga menggunakan alat ECCT ini, mb. Selimut. Baru pakai 6 minggu. Hasilnya belum significant, tapi tumor marker berkurang (CEA), dari 2 menjadi 1,7. Suami kanker prostat stadium IV sudah menyebar ke tulang. Saya akan menyampaikan kabar gembira ini kepada suami sebagai penyemangat. Terima kasih telah berbagi cerita ini kepada kami.
ReplyDeleteMba Ida, tetap semangat ya mba....krn semangat itu menular lo. Awal saya pakai ECCT, ga muluk2, saya hanya berharap kankernya ga tambah parah. Ketika ternyata mengecil, saya sangat bersyukur. Allah sudah memberikan lebih buat saya. Jadi kalaupun akhirnya tdk sembuh, saya sudah bersyukur saat itu. Ternyata keikhlasan itu membuahkan kesembuhan. Tentu saya tdk boleh lengah, bahwa saya punya sel yg punya bakat menjadi ganas. Resiko ini juga buat orang2 yg keluarganya ada yg sakit kanker.
ReplyDeleteMba Ida, sakit itu hadiah Tuhan. Jadi syukuri, lalu nikmati. Ya kan?
Salam buat suami, selamat menikmati karunia Allah. Buat mba Ida, selamat bulan madu sambil beribadah hehee....sll berdua....
Mb ani boleh minta contact yg bs d hubungi . Email atau yg lain . Saya mau tanya tanya ttg kanker payudara , karena byk sekali sumber tp saya masih bingung untuk pemeriksaan sadari , benjolan seperti ap yg d maksut. Trimakasih . Ini email saya mb apriliamaia55@gmail.com
ReplyDeleteMba Aprilia....email saya anisuprapti@gmail.com
ReplyDeleteSebetulnya ada di bagian kiri atas ( Kain Tenun Troso )