Friday, October 18, 2013

Semakin Lama Semakin Drop



Minggu ini kami ada agenda menghadiri perkawinan keponakan di Bandung.  Kebetulan bapak juga ada janji ketemu temennya di Jakarta. 
Mestnya jadwalnya pas banget, aku bisa sekalian kontrol ke Tangerang. 
Tapi kali ini tidak.


Aku ngga siap dengan hasil scanning, yg selalu belum menunjukkan angka 0.  Aku memutuskan untuk pulang lebih dulu. Bapak masih tinggal di Bandung beberapa hari, lalu ke Jakarta.


Bukan tidak bersyukur, terus terang rasa bosan ini tidak bisa dibuang.

Hampir 6 bulan, sejak 8 Mei 2013, tiap hari menggunakan rompi, hasilnya belum juga tuntas.

Alhamdulillah dari benjolan yg lumayan besar, sekarang tinggal berupa benjolan kecil.  Tapi benjolan kecil ini sudah 2 bulan lebih belum hilang juga. 
Ditambah kondisi fisikku yg mulai menurun.  Rasanya semakin berat untuk menggunakan rompi. 

Aku hanya menggunakan rompi saat tidur saja.  Itupun tergantung kondisiku.  Kalau aku merasa kurang fit, malam itu rompi tidak aku pakai.

Ternyata untuk mampu menggunakan rompi anti kanker, stamina harus bagus.   

Akhir2 ini aku baru merasakan berat untuk mampu menggunakan rompi. Stamina mulai menurun, sering sakit. Belum lagi psikis yg mulai nge-drop, bosen.  Hampir 6 bulan, kankerku belum tuntas.


Tapi kembali aku mengingat, awal mula aku menggunakan rompi. 
Saat itu aku hanya ingin berikhtiar, selebihnya sembuh atau tidak, itu urusan Allah. Hak Allah.


Sedikit demi sedikit, aku mulai bangkit, mulai rajin menggunakan rompi lagi. Meskipun kondisi badan yg sering sakit, membuat aku tidak dapat menggunakan rompi secara rutin.

Ya Allah, ampuni aku yg lemah ini. 



Thursday, September 26, 2013

Bosan vs Sabar


Setelah hampir 5 bulan, sejak 8 mei, tiap hari menggunakan rompi, aku mulai dilanda rasa bosan. Meskipun sudah terbiasa dengan 'rasa panas' akibat pakai baju berlapis-lapis, keringat yg lebih asem, kentut yg lebih 'harum', lama-lama bosen juga keman-mana terasa 'berat' dengan pakaian berlapis-lapis.

Sesaat sebelum berangkat ke Tangerang untuk kontrol, kali ini berharap akan mendapat nilai 0% dari hasil scanning. Bosen banget.

Hari itu diawali dengan kurang baik. Kami biasa berangkat pkl.6 pagi, jalanan sepi lancar, sampai klinik sebelum pkl.7. Kali ini kami memutuskan berangkat agak siang, alasannya biar ga kepagian. Berangkat pkl.7 pagi dari rumah di daerah Rawamangun, ternyata begitu keluar rumah sampai klinik, macet terus. Kami sampai klinik pkl.9 lebih. Klinik sudah ramai.
Mendapat nomer urut 14, aku antri sambil ngobrol dengan pasien2 yg lain. Biasa, bertukar pengalaman. Ketika giliranku, aku ditegur oleh bagian registrasi, karena aku tidak mendaftar sebelumnya.
Yahh....aku lupa sms untuk daftar konsultasi terlebih dahulu. Kata embaknya, aku akan mendapat giliran konsultasi mungkin siang mungkin sore, tergantung kalau ada jam kosong aja. Waduh !!
Akhirnya aku memutuskan tanpa konsultasi, aku hanya ingin scanning dan cek alat aja.
"Biayanya sama", gapapa mba. Kalau harus nunggu yg ga pasti, penyakit saya bisa tambah parah mba.

Meskipun sempat kesakitan beberapa waktu yll, gara2 stress, ternyata hasil scanning sangat banyak berkurang.

20 september




Volume kanker jauh berkurang.......29,5% menjadi 7,46%.......77,17 cm3 menjadi 19,55 cm3.
Tapi konsentrasi nya tidak banyak berkurang.....0,159 menjadi 0,147.
Bukan tidak bersyukur, karena berharap angka 0%, aku sedikit kecewa.
Tapi bapak selalu mengingatkan, untuk selalu bersyukur.
Sedikit atau banyak.
Sakit atau sehat.
Alhamdulillah.


Sunday, September 15, 2013

Terlena Dengan Kanker



………….rasa sakit bisa timbul karena beberapa sebab ; menjelang/sedang menstruasi, stress, kelelahan fisik, salah makan dan terjadi saat pakai alat. Kalau terjadi saat menstruasi memang tidak dapat dihindari, kalau terjadi karena sebab yg lain, coba dilakukan : istirahat yg cukup, menenangkan fikiran, menghindari makanan yg menyebabkan rasa sakit dan alat diistirahatkansementara waktu, konsumsi obat pereda nyeri jika dibutuhkan untuk mengurangirasa sakitnya………


Demikian sms balasan dari mba Desy, terapis ECCT, setelah beberapa menit yg lalu aku konsultasi karena beberapa hari ini benjolanku terasa sakit. Disentuh atau tanpa disentuh.


Aku dan suami berdiskusi panjang lebar, buka hanya tentang kanker ku, tapi lebih banyak tentang kekhawatiranku mengenai anak2. Kalau Allah memanggilku dalam waktu dekat, gara2 beberapa hari benjolanku terasa sakit, kasihan anak2…..mereka belum mandiri. Betapa susah payahnya mereka dalam mempersiapkan masa depannya. Tanpa ibu.


Scanning terakhir tgl 2 agustus sebelum lebaran, hasilnya sangat menggembirakan. Tinggal 0,1 %. Alhamdulillah.

Apalagi pak Warsito bilang, benjolannya sudah tidak ganas. 
Semakin membuat aku terlena. Rompi kadang dipakai, kadang engga. Makanan yg biasa dipantang, sikat semua. Biasanya kalau mau marah, ditahan dan banyak istighfar, akhir2 ini marah2 melulu.

Akibatnya, beberapa hari ini, benjolanku  panas dan sakit. Seperti disilet, pelan2, terus menerus.

Kalau aku sampai menangis, bukan karena rasa sakit itu, tapi karena membayangkan ajal sudah dekat, lalu bagaimana anak2…….kemrungsung…..akhirnya nangis.


Alhamdulillah, ketika aku menulis ini, rasa sakit itu sudah jauh berkurang. 
Resepnya ternyata gampang, banyak istighfar.  Kalau sudah ngga tahan sakitnya, ngaji. Ngaji terus, sampai lupa rasa sakitnya. Jangan biarkan rasa sakit itu menguasai pikiran.



Ya Allah, terimakasih atas kanker ini, beri aku kekuatan dan keikhlasan menjalaninya.   
Kalau aku ingin sembuh, bukan karena aku menolak ‘nikmat sakit’ tapi aku tidak ingin melihat orang2 yg menyayangiku sedih.

Tuesday, August 27, 2013

BEKATUL vs KANKER



Dari perbincangan di ruang tunggu klinik DR.WARSITO dengan ibu-ibu sesama pasien, aku mendapatkan informasi bahwa BEKATUL adalah primadona asupan bagi penderita kanker. Aku jadi ingat saran konsultan klinik tersebut untuk mengkonsumsi  BEKATUL.

Jadi tertarik dan kepengen  mencobanya.

Awalnya aku merasa tidak akan  kesulitan untuk mendapatkan makanan itu, tapi pendapat itu ternyata salah besar, yang kemudian membuat kami kerepotan.

                    

Di mini market di bilangan RAWAMANGUN, aku tidak menemukannya. Aku kemudian  mencoba mencari di sebuah mini market lainnya, BERKAH 2, juga ngga dapat. Namun aku mendapat informasi dari salah seorang pelayannya bahwa BEKATUL  tersedia di BERKAH 1 di kawasan PULO ASEM, masih daerah JAKARTA TIMUR juga. Benar juga, akhirnya aku menemukan.

                    

Aku bersama suami kemudian mengkonsumsi BEKATUL yang diseduh dengan air panas dan dibubuhkan sedikit gula atau sirup. Semula rasa BEKATUL sangat  tidak enak di mulut maupun ditenggorokan, rasanya seperti minum air bekas cucian beras. Dan aromanya, bikin eneg.

Namun setelah beberapa hari mengkonsumsi, justru terasa enak dan manis. Meskipun aromanya masih ada. Kami jadi ketagihan. Dalam sehari kami minum cairan BEKATUL 2 -3 kali.



Ketika kami kembali ke JOGJA, kami berpendapat bahwa JOGJA adalah gudangnya beras di daerah sentral pulau JAWA, BEKATUL pasti banyak dan murah.

Ternyata tidak semudah yang di perkirakan.

Berhektar-hektar sawah di DIY, puluhan mungkin ratusan penggiling padi keliling, tapi BEKATUL justru sulit di temukan. Banyak apotik menggeleng ketika aku tanyakan makanan itu, beberapa pelayan malah tidak tahu APA ITU BEKATUL. Parah…..

Aku mencari di Super Indo, Indo Grosir, Carefour, bahkan Kimia Farma, hasilnya nihil.

Aneh , BEKATUL yang sudah merupakan gaya hidup di kota-kota besar, susah diperoleh di JOGJA.



Pencarian kami sampai di PASAR BERINGHARJO, hasilnya tetep nihil. Suamiku kemudian mencoba membeli BEKATUL produk sisa panen, sangat murah, satu kg hanya Rp.3.000,- BEKATUL itu kemudian kami ayak lagi menjadi sangat lembut, namun rasanya sangat keset.

Setelah mencoba satu kali, aku langsung kapok, tenggorokanku terasa panas dan gatal. Suamiku masih penasaran, ia masih mencoba sampai tiga kali sebelum akhirnya menyerah. Sisa rasa gatal di tenggorokan belum juga hilang selama beberapa hari. Tentu saja, karena BEKATUL pakan ayam dan itik ini masih mengandung kulit padi yang tajam.



Suami ku yang sudah merasakan manfaat BEKATUL menjadi kelimpungan. BEKATUL  yang mengandung kadar serat yang tinggi memang  efektif untuk orang tua, khususnya untuk kelancaran pencernaan. Suamiku  yang rajin olah raga juga merasakan bahwa kebugaran dan daya tahan fisik lebih prima. Ternyata manfaat BEKATUL  sangat banyak dan sangat dianjurkan untuk para penderita   :



·         Diabetes Mellitus ( kencing manis ) tipe 1 dan type 2.

·         Hypertensi ( tekanan darah tinggi ).

·         Hypercholesterolaemi ( kadar kolesterol tinggi ).

·         Arteriosclerosis ( pengapuran pembulu darah ).

·         Heart Infarct ( serangan jantung karena penyumbatan ).

·         Coronair Insufficiency (gangguan aliran pembuluh darah jantung).

·         Asthma Bronchiale ( bengkak, asma ).

·         Cirrhosis Hepatis ( memperbaiki fungsi hati ).

·         Rheumatic ( encok ).

·         Libido ( gairah sex ) laki – laki yang menurun.

·         Gejala sering sakit kepala, sering pusing pada tekanan darah rendah.

·         Gejala sering ‘berdebar jantung’ dan ‘extrasystole’.

·         Rasa pegal pada otot.

·         Mengatasi gangguan pencernaan.

·         Obstiopasi ( sembelit ), susah buang air besar.

·         Peningkatan daya tahan fisik ( ausdauer ).

·         Pencegahan kanker colon ( usus besar ).

·         Basedov Hyperthroid ( penyakit kelenjar gondok yang bekerja berlebihan ).

·         Penuaan dini.

·         Mudah lelah (capek).

·         Obesitas ( kegemukan ).



                                                                                    Wah...... luar biasa.


Lalu, APAKAH BEKATUL ITU ?



BEKATUL atau RICE BRAN adalah kulit ari beras, yang terletak diantara butir beras (white) dan kulit padi (hull).

Bagian yang paling berharga dari beras ini berjumlah 8 – 12 % dari hasil gilingan gabah. Sayangnnya karena orang ingin menikmati nasi yang putih bersih seperti mutiara, maka beras yang masih mengandung BEKATUL  ini disosoh kembali dan hilanglah bagian yang  memiliki kadar selilosa dan hemi selulosa yang paling tinggi dibandingkan dengan berasnya itu sendiri.





APAKAH KANDUNGAN DALAM BEKATUL ?



Bagian yang terbanyak adalah kalori, kemudian protein dan sedikit karbo hidrat, lemak dan tentu saja serat pangan. Disamping itu, BEKATUL adalah  sumber alami dari 100 nutrisi penting yang mendukung kesehatan secara keseluruhan termasuk 7 (tujuh)komponen Vitamin E Kompleks, coq-10, Alpha Lipoic Acid, Glutathioine, vitamin B Kompleks, Antioksidan, Karotenoid, Asam Amino Esensial, Asam Lemak Esensial , Enzim, Fosfolipid, Polisakarida dan banyak lagi.



BEKATUL adalah makanan berenergi tinggi dan mendukung metabolisme gula normal. Memproses BEKATUL tidak dilakukan campuran bahan kimia. BEKATUL juga mudah dicerna dan berasimilasi.



Nah, setelah beberapa hari suamiku tidak berhasil mendapatkan BEKATUL  itu, kamudian ia bertekad untuk menghabiskan  waktu siang untuk mencari BEKATUL sampai ketemu. POKOKNYA HARUS DAPAT. 
Maka selepas DLUHUR ia tidur sejenak agar tubuh segar dan kemudian mulai meluncur, mengubek-ubek JOGJA  untuk mencari si BEKATUL.



Menjelang MAGHRIB  ia kembali ke rumah, dengan berseri-seri,  membawa tiga kantong BEKATUL. Akhirnya ia mendapatkannya di toko obat di JALAN SOLO.

Alhamdulillah.

Sunday, August 4, 2013

Konsultasi dengan DR.Warsito

Akhirnya aku dan bapak diterima langsung oleh Dr.Warsito di tempat prakteknya. Sosoknya sederhana, belum terlalu tua, rambut sedikit beruban, ramah dan sangat terbuka. Dari rumah, bapak yang berlatar belakang teknik elektro, sudah merencanakan untuk mencari tahu mengenai methode yang dipakai oleh teknologi ini.

-" Dok, rompi ini penjelasannya bagaimana ya? Apakah kebalikan dari kultur jaringan di biologi?" tanya bapak.

DR.Warsito  memang seorang ilmuwan yang terbuka. Beliau kemudian menyobek sehelai kertas dari buku catatannya. Kemudian digambarnya sel kanker yang berupa rangkaian kromosom yang terdiri dari deretan-deretan benang mikro tubula. 

penjelasan DR.Warsito

Pada saat sel kanker membelah untuk berkembang, kromosom sedang mengalami fase pembelahan atau sedang ber metafase.  Benang mikrotubula dari sel kanker ini, seperti halnya setiap sel memiliki kutup positip dan kutup negatip. 
Nah, dengan pemasangan lempeng-lempeng sumber medan magnit pada area kanker, rangkaian benang mikro-tubula ini terganggu. Kutup positip dari sel kanker akan tertarik kearah medan negatip yang dikeluarkan oleh elektrode negatip, sebaliknya kutup negatip akan tertarik kearah elektrode positip dari lempeng medan magnit. 
Akibatnya benang-benang tadi terputus dan pembiakan sel kanker terganggu, mati dan menjadi sampah yang akan diangkut keluar oleh sistem metabolisme tubuh.

Penjelasan yang sangat gamblang dan masuk akal, namun bapak masih penasaran, dia bertanya lagi,
- "Dok, apakah sel-sel normal juga ikut terganggu proses pembelahannya?", mungkin bapak  ingat methode kemoterapi yang juga berpengaruh terhadap sel-sel tubuh yang normal.

-"Tidak", jawab DR.Warsito, kemudian ia melanjutkannya,
-"Sel normal tidak tumbuh ganas, jadi tidak terpengaruh oleh medan magnit ini".

  Aku dan bapak sangat puas dengan penjelasan DR.Warsito, penemu langsung dari sistem ini dan kami berdua meninggalkan kamar praktek beliau dengan lebih percaya diri dan tidak penasaran lagi.


Dua minggu kemudian, kebetulan kami 'mudik' lebaran ke Jakarta dan kebetulan rompinya harus 'direparasi'...kami minta discanning sekalian, meskipun tidak aja jadwal konsultasi.

3 agustus 2013
19 juli 2013











Sangat mengejutkan, volume cancer turun dari 48% menjadi 29,5%
Demikian pula dengan konsentrasi massa turun dari 0.214 menjadi 0.159
Alhamdulillah.....dibalik semua cobaan, Engkau beri kemudahan.


Saturday, July 20, 2013

Setelah Sempat Ngedrop



Tgl 19 juli sangat aku tunggu2.  Waktunya konsultasi dengan DR.Warsito langsung.

Begitu banyak pertanyaan yg sudah kami persiapkan.  Mulai dari hasil scanning bulan juni yg angkanya naik semua, seminggu ini aku selalu diare, punggungku yg sakit seperti habis digebukin orang sekampung, bahkan nafsu makan yg mulai menurun, gampang capek yg amat sangat.

Aku yg semenjak awal selalu semangat dengan kankerku, kadang melihat gejala2 tersebut, agak drop juga.  Apalagi melihat si bungsu yg masih kelas 2 SD, tanpa terasa airmata menetes juga.

Tapi aku cepat2 istighfar, aku harus yakin sama takdir Allah. Semua yg terjadi adalah yg terbaik buat semua.  Dan aku sangat yakin bahwa Allah menyayangi anak2ku, lebih dari aku menyayangi mereka.   
So, don’t worry about them.  Tidak putus aku berdoa, semoga anak2ku dilimpahkan kesuksesan dan kebahagiaan serta keselamatan, fil dunya wal akherat.  Aamiiin YRA.


Setelah mendapat nomer antri  7, menunggu sebentar, aku dipanggil untuk registrasi, lalu urusan administrasi.  Setelah masukin rompi untuk dicek, aku antri untuk scanning.  Semua lancar, antri lagi didepan ruangan DR.Warsito.

Alhamdulillah aku mendapat nomer antri 1, sesuai registrasi by sms bulan mei.  Ngobrol sebentar dengan  teman pasien, DR.Warsito sendiri yg memanggil namaku.

Sebuah konsultasi yg sangat seru. Sangat menyenangkan, karena penjelasannya sangat jelas dan memuaskan.  Mungkin penjelasan beliau akan aku bikin artikel tersendiri, komplit dengan coret2an tangan beliau.  Heheee….ditunggu yaa….

Ternyata diare adalah salah satu proses ‘pembuangan’ dari sel2 kanker yg gagal bermutasi. Juga melalui keringat dan urine.  Artinya, pembuangan lancar, karena prosesnya berjalan sesuai yg diharapkan.

Kalau mengenai angka yg semua naik, sementara gambarnya menunjukkkan kemajuan, pasti karena pengaruh hormonal. Begitu penjelasan DR.Warsito.

Efek dari rompi ini, meningkatkan metabolisme tubuh.  Sehingga badan pegel2, dan gampang capek.  Mungkin karena terlalu capek, makan juga males.  Tapi DR.Warsito melarang menggunakan rompi, pada saat perut kosong.  Kalau nafsu makan turun, ya makannya divariasi.  Kalau aku, makan buahnya lebih banyak. Dalam hal ini peran anggota keluarga sangat diperlukan, misal membeli makanan yg bisa dinikmati semua anggota ( bukan pantangan si sakit )


Meskipun Jogja-Jakarta harus tolak, capek, tapi semangat lagi.

Apalagi kalau lihat hasil scanning terbaru….


scanning 21 juni


scanning 19 juli

Alhamdulillah.  Semua angka menurun banyak.  Gambarnya juga bagus, benjolan tinggal sedikit, dan titik kuning nyaris hilang. Kalau diraba memang benjolannya mengecil dan lunak.

Konsentrasi pada  tgl 21 juni = 0.355    sedangkan tgl 19 juli = 0.214
Cancer Volume      tgl 21 juni = 69,1%  sedangkan tgl 19 juli=  48%
Hormonalnya stabil. Dan konsentrasi serta volume kankernya berkurang.

Alhamdulillah.  Semoga kankerku bermanfaat untuk banyak orang, terutama harus bermanfaat buat diri pribadi.
Makanya, aku menawarkan diri pada DR. Warsito, kalau ada event di Jogja, aku siap membantu.
Demikian pula info ini, semoga bermanfaat bagi yg membutuhkan. Silakan share.....