.................
Sejak tgl 20 September 2013, aku belum kontrol lagi.
Awalnya karena benjolan yg sudah sangat kecil, beberapa bulan tidak hilang-hilang. Aku berharap dengan hanya menggunakan rompi, tanpa kontrol, akan mendapat kejutan ketika kontrol beberapa bulan kemudian.
Tapi apa yg terjadi.....
Aku terlena dengan kondisi yg nyaman. Benjolan tidak pernah sakit, bahkan kalau aku menggunakan rompi rasa2nya koq ga ada reaksinya. Bapak bilang, kanker ibu itu sudah sembuh.
Akhirnya, aku jarang menggunakan rompi.
Apalagi banyak acara dan banyak tamu. Sibuk. Rompi terabaikan.
Tiba-tiba minggu lalu aku baru sadar, bahwa kanker yg sudah nyaman, ternyata membesar dan kalau dipegang terasa sakit. Astaghfirulloh.......
Pasti karena terlalu capek. Pasti karena banyak masalah. Pasti karena aku kurang sabarnya.
Sudah tau kalau faktor hormonal sangat mempengaruhi kankerku, tetep aja aku susah me-menej emosi. Beginilah akibatnya......ya Allah, ampuni hamba ya Allah.
Tapi ada yg membahagiakan selama aku hidup dengan kanker. Yaitu jika mendapat perhatian. Bukan minta dikasihani lo yaa...
Sekedar bertanya "bagaimana keadaannya, sehat kan?"
Atau ketika aku kesakitan, ada yg bertanya "sakit ya?"
Atau ketika aku ga pakai rompi, mengingatkan "koq rompinya ga dipakai?"
Atau ketika mau pakai rompi, tanpa diminta langsung membantu.
Laksana hujan dimusim kemarau.....adem banget.
Bayangkan jika kita sakit.....ga ada yg peduli dengan kondisi kita. Sekedar bertanya, kondisi kita.
Alangkah sedihnya......diabaikan saat kita sehat aja ga enak, apalagi saat sakit. Sedih banget.....
Saat ini aku kembali rajin memakai rompi, meski hanya saat tidur saja. Berharap tgl 27 Januari 2014 saat jadwal konsultasi dengan pak Warsito, hasilnya tidak terlalu mengecewakan.
In Shaa Allah......
Sejak tgl 20 September 2013, aku belum kontrol lagi.
Awalnya karena benjolan yg sudah sangat kecil, beberapa bulan tidak hilang-hilang. Aku berharap dengan hanya menggunakan rompi, tanpa kontrol, akan mendapat kejutan ketika kontrol beberapa bulan kemudian.
Tapi apa yg terjadi.....
Aku terlena dengan kondisi yg nyaman. Benjolan tidak pernah sakit, bahkan kalau aku menggunakan rompi rasa2nya koq ga ada reaksinya. Bapak bilang, kanker ibu itu sudah sembuh.
Akhirnya, aku jarang menggunakan rompi.
Apalagi banyak acara dan banyak tamu. Sibuk. Rompi terabaikan.
Tiba-tiba minggu lalu aku baru sadar, bahwa kanker yg sudah nyaman, ternyata membesar dan kalau dipegang terasa sakit. Astaghfirulloh.......
Pasti karena terlalu capek. Pasti karena banyak masalah. Pasti karena aku kurang sabarnya.
Sudah tau kalau faktor hormonal sangat mempengaruhi kankerku, tetep aja aku susah me-menej emosi. Beginilah akibatnya......ya Allah, ampuni hamba ya Allah.
Tapi ada yg membahagiakan selama aku hidup dengan kanker. Yaitu jika mendapat perhatian. Bukan minta dikasihani lo yaa...
Sekedar bertanya "bagaimana keadaannya, sehat kan?"
Atau ketika aku kesakitan, ada yg bertanya "sakit ya?"
Atau ketika aku ga pakai rompi, mengingatkan "koq rompinya ga dipakai?"
Atau ketika mau pakai rompi, tanpa diminta langsung membantu.
Laksana hujan dimusim kemarau.....adem banget.
Bayangkan jika kita sakit.....ga ada yg peduli dengan kondisi kita. Sekedar bertanya, kondisi kita.
Alangkah sedihnya......diabaikan saat kita sehat aja ga enak, apalagi saat sakit. Sedih banget.....
Saat ini aku kembali rajin memakai rompi, meski hanya saat tidur saja. Berharap tgl 27 Januari 2014 saat jadwal konsultasi dengan pak Warsito, hasilnya tidak terlalu mengecewakan.
In Shaa Allah......
No comments:
Post a Comment