Banyak orang yang tidak mengerti apa itu kanker dan bagaimana penanganannya, apa yang harus dilakukan dan ke dokter
mana saya harus berobat. Kurangnya pengetahuan tentang kanker atau bahkan menyepelekan
penyakit ini adalah suatu hal yang sangat berbahaya, ibarat menyimpan bom waktu yang sewaktu-waktu dapat meledak.
Cerita dibawah ini merupakan kisah nyata yang dialami oleh Ibu Lupi Dian Aricrhisna. Deteksi dini kanker payudara juga tidak membuat ibu
dua anak ini cepat terlepas dari penyakit kankernya. Beliau selalu rutin melakukan
medical check up ( pemeriksaan medis) setiap awal tahun.
Pada Januari 2011 dari hasil
USG yang dilakukan disalah satu rumah sakit
swasta di Jakarta menyatakan bahwa dicurigai
adanya tumor payudara di sebelah kanan.
Namun dari hasil USG tersebut Ibu Lupi Dian tidak melakukan tindakan apapun atau melakukan konsultasi kepada dokter Onkologi.
Satu tahun kanker tersebut hanya
didiamkan tanpa dilakukan tindakan. Tepat pada tahun berikutnya di Januari 2012
hasil USG menunjukkan adanya massa besar disebelah kanan dan benjolan juga sudah
terasa keras apabila diraba dari luar. Setelah hasil dari USG menyatakan terdapat
massa tumor di bagian payudara kanan kemudian Ibu Lupi Dian melakukan konsultasi
dengan dokter Onkology. Dokter tersebut menyarankan untuk dilakukan pengangkatan
massa tumor pada payudara sebelah kanan.
Sampai pada bulan Juli 2012 operasi pengangkatan massa tumor tidak dilaksanakan dan pada bulan-bulan tersebut Ibu Lupi Dian sering mengeluh pegal pada bagian tulang belakang dan sering melakukan pijat atau urut untuk mengurangi rasa pegal tersebut.
Tetapi rasa pegal yang diderita tidak kunjung hilang hingga akhirnya Ibu Dian memeriksakan ke dokter tulang.
Ketika konsultasi dengan dokter
tulang, dilakukan Bonescan untuk melihat penyebab keluhan yang sering dirasakannya.
Dari hasil Bonescan dinyatakan bahwa terdapat penyebaran massa kanker ke bagian
tulang.
Dari pemeriksaan klinis diketahui Carcinoma Mammae stadium IV, dengan segera dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan Radioterapi sebanyak 3 tahap yang masing-masing dilakukan 10 kali penyinaran, kemudian Operasi pengangkatan payudara sebelah kanan dan yang terakhir Kemoterapi.
Kondisi Ibu Lupi pun hanya
bisa terbaring semenjak dinyatakan bahwa massa cancer mulai bermigrasi ke bagian
tulang. Radioterapi dilakukan mulai dari bulan Agustus sampai September 2012.
Setelah dilakukan radioterapi, rasa pegal yang sering dialami, berangsur berkurang.
Hingga kemudian dilakukan operasi pengangkatan payudara sebelah kanan pada tanggal
12 September 2012 dan ditambahkan dengan injeksi Bondronat untuk tulang.
Dirasa kondisi pasien yang
semakin drop dan tidak bisa melanjutkan untuk siklus ke-3, kemudian tim dokter dan
atas permintan keluarga mengganti obat kemoterapi dengan kemo oral yaitu Xelodadan Zometa untuk tulang.
Selesailah tahapan golden standard dalam terapi penanganan medis,
kondisi Ibu Lupi Dian pun masih sama. Ya ,hanya bisa berbaring.
Kemudian
menjalani terapi electro statis dan mulai intens pemakaian pada bulan Januari
2013.
Hari berganti minggu,
minggu berganti bulan dan Ibu Lupi Dian pun hanya bisa terbaring di tempat tidur.
Pada tanggai 31 Mei 2013 dilakukan review patologi anatomi (PA) untuk dibandingkan
dengan hasil sebelumnya, hasil dugaan sebagai Neuroendocrine Carcinoma. Ya, belum ada perbaikan.
Mulai bulan Juni 2013 Ibu Lupi Dian dibantu Fisioterapi
untuk bisa mulai bergerak sedikit demi sedikit dan bahkan bisa duduk di kursi roda.
Sampai dilakukan pemeriksaan PET CT ke-2 pada bulan Desember
2013 untuk dibandingkan dengan PET CT
sebelumnya. Hasil PET CT terakhir menyatakan sebagian besar massa kanker di
tulang dan liver hilang meskipun ada massa baru yang mulai timbul di bagian leher.
Saat ini kondisi Ibu Lupi
Dian sudah bisa berdiri meskipun cuma sebentar. Konsumsi kemo oral dan herbal juga
masih dijalani sampai sekarang dan rutin berkonsultasi dengan ahli fisika medis
untuk terapi elektro statis nya. Puji syukur tak henti-hentinya beliau ucapkan atas
perbaikan yang sedikit demi sedikit dialaminya. Dan harapan bagi kita semua agar Ibu
Lupi Dian bisa beraktivitas seperti sedia kala.
Aamiin Yaa Rabbal Alamiin.
No comments:
Post a Comment