Mas Lufti adalah staf dari klinik kanker, yang
setelah melihat blog akudankanker, ingin ikut sharing apa pengalamannya dengan beberapa pasien ( tentu setelah direkomendasikan oleh pak Warsito ).
Terima kasih mas Lufti yang ikut meramaikan blog saya dan dengan
senang hati bila ada pembaca lain yang ingin berbagi pengalaman. Syarat tulisan
original dan bukan fiktif, sekalipun saya berhak mengedit, namun saya tidak
bertanggung jawab atas isi tulisannya. Semoga semakin bermanfaat.
Berikut cerita tentang Ibu Darmini yang ditulis mas Lutfi.......
Ibu Darmini (73 tahun), menderita kanker sejak
tahun 2004. Gejala awal yang dirasakan adalah
merasakan cekit-cekit seperti digigit semut dibagian punggung dan ada benjolan kecil
di bagian ketiak. Ibu Darmini pun menceritakan kepada putranya apa yang
dirasakannya saat itu, kemudian putranya menyarankan untuk memeriksakan gejala-gejala
tersebut ke dokter. Setelah dilakukan pemeriksaan USG, rontgen dan pemeriksaan laboratorium
didapatkan kesimpulan bahwa ibu Darmini positif mengidap kanker payudara.
Masih pada tahun yang sama dilakukan operasi pengangkatan kanker
payudara, operasi berjalan lancar dan ibu Damini pun disarankan oleh dokter untuk
meminum obat yang kurang lebih dijalaninya selama kurang lebih 5 (lima) tahun. Ibu
Darmini pun tidak merasakan efek ataupun gejala-gejala seperti yang dialami sebelumnya.
Beberapa tahun berselang, sekitar bulan Maret 2012 ibu Darmini
mulai merasakan sesak nafas pada bagian dadanya. Kemudian dilakukan pemeriksaan
ulang yaitu rontgen dan USG. Dokter menyatakan ada cairan di paru-paru (efusi pleura) dan kembali divonis kanker
dengan penyebaran ke paru-paru (stadium IV), harus dilakukan tindakan medis untuk
menyedot cairan pada paru- paru ibu Darmini kemudian dilanjutkan dengan kemoterapi.
Hasil USG pada 3 Maret 2012 menunjukkan bahwa terdapat penyebaran
pada paru-paru dan tidak ada perubahan dibandingkan
hasil sebelumnya, cairan pada paru-paru sedikit berkurang.
Setelah hasil USG menunjukkan adanya penyebaran ke paru-paru hingga
kemudian dilakukan kemoterapi sebanyak 12 kali selama 6 bulan, setelah kemoterapi
dijalani sebanyak 12 kali kemudian dilakukan pemeriksaan CT scan ulang untuk dibandingkan
dengan hasil CT scan sebelumnya. Ternyata didapatkan hasil tidak ada perubahan dibandingkan
dengan CT scan sebelumnya. Dokter pun menyarankan untuk kemoterapi lanjutan dengan
dosis yang berbeda, namun kali ini ibu Darmini menolak untuk melanjutkan kemoterapi.
Usia lanjut tidak membuatnya gampang menyerah dengan berbekal
pengetahuan dari suratkabar yang dibacanya, ibu
Darmini kemudian pergi ke Tangerang untuk melakukan pengobatan kankernya
tersebut. Bulan Oktober 2012 ibu Darmini mulai menjalani terapi alternative gelombang
elektro statis. Setelah melakukan terapi dan berkonsultasi beberapa kali dengan
ahli fisika medis didapatkan keterangan sebagai berikut :
Selama menjalani terapi elektro statis, ibu Darmini merasakan rasa sakit pada bagian payudaranya
berkurang, ekskresi atau pembuangan/metabolisme berjalan dengan normal, tidur malam
menjadi lebih nyenyak dan nafsu makan bertambah. Dalam hal ini terlihat beberapa
kemajuan yang dialami ibu Darmini, efek buruk yang sering dialami pun berangsur
membaik.
Ada beberapa penilaian untuk melihat efek pengobatan pada kanker,
yaitur emisi komplit, remisi sebagian, remisi minimal dan progresi. Remisi komplit
adalah keadaan dimana kanker sudah tidak terdeteksi lagi setelah pengobatan,
kemudian remisi sebagian adalah dimana ukuran kanker berkurang 50% atau setengah
setelah pengobatan dan kanker tidak tumbuh lagi. Ada pula remisi minimal adalah
keadaan dimana ukuran kanker berkurang tapi tidak mencapai 50% atau setengah dari
massa keseluruhan. Yang terakhir adalah progresi yaitu ukuran tumor bertambah besar
atau timbul benjolan lain setelah pengobatan atau pasien malah meninggal karena kankernya.
Dari hasil pemeriksaan CT Scan terakhir yang dilakukan pada 11 Januari 2014 menunjukkan bahwa penyebaran pada paru-paru
sudah bersih dan tidak tampak penyebaran. Cairan pada paru-paru pun sudah tidak
terlihat sedangkan organ lain terlihat normal.
Alhamdulillah.....semoga eyang Darmini diberi usia yg
barokah. Aamiin Yaa Rabbal Alamin
No comments:
Post a Comment