Tuesday, June 25, 2013

The Sooner The Better

Lebih cepat lebih baik.
Ya prinsip ini cocok buat penderita kanker. Harus bergerak cepat, karena sel kanker berkembang sangat cepat. Every hour.  Tiap jam.
Khususnya kanker payudara, kita harus selalu jeli dengan badan kita. Setiap perubahannya.
Awalnya aku curiga karena ada benjolan, yang ngga simetris antara kiri dan kanan. Meskipun hasil biopsi 2 tahun yg lalu ternyata tidak terdeteksi kankernya. Apakah salah diagnosa? Ngga tau lah....

Kecurigaanku tidak berkurang.  Apalagi benjolan tersebut semakin keras.
Penasaran.....mencari kepastian.....aku mencoba periksa ke dokter lain. Alhamdulillah bertemu dokter yg sangat teliti.  Akhirnya pada pemeriksanaan yg ketiga......mammografi belum terdeteksi, USG belum terdeksi, baru setelah biopsi ulang kankernya terdeteksi.
Trimakasih dokter Kunto.

Sampai disini, aku menganggap satu langkah selesai. Sudah ada kepastian, bahwa aku mempunyai kanker payudara stadium 2a.
Perintah dokter untuk operasi pengangkatan payudara plus kanker, juga kemo terapy serta radiasi.....bukan diabaikan, tapi aku menganggap hal tersebut adalah langkah selanjutnya. Artinya setelah diagnosa kanker, tidak harus operasi. Pasti ada alternatif lain.

Setelah yakin dengan informasi terapi fisika, melalui internet, kami memutuskan mencoba rompi anti kanker. Tentu dengan banyak pertimbangan. Antara lain, resiko terapi yg minimal, biaya yg terjangkau, proses yg nyaman, juga mudah untuk mendapatkan alat tersebut.
Bismillah, akhirnya tgl 8 Mei 2013 aku mulai menggunakan rompi tersebut. 20 jam per hari.
Hanya mengalami kepanasan dan sedikit mual, akhirnya aku nyaman dengan rompi ini.
Setelah menjadwalkan melalui sms, tgl 21 Juni 2013 aku kontrol ke klinik di Tangerang. Dan hasil scaning terbaru sangat mengejutkan kami. SURPRISE !!




Hasil scaning pertama tgl 8 mei, tampak kanker berwarna merah. Pada hasil scaning tgl 21 juni, kanker jauh mengecil, dan berwarna kuning. Alhamdulillah. Trimakasih buat semua yg sudah membantu doa.  Semoga kontrol berikutnya, tgl 19 juli dengan Dr. Warsito, hasilnya semakin baik.

Ketika kami berusaha share tentang info terapy fisika ini ke saudara yg sakit kanker paru-paru, ternyata beliau sudah pernah mencoba. Sayangnya kondisi badan beliau sudah terlalu ringkih, sehingga setiap mencoba menggunakan rompi anti kanker, beliau pusing lalu pingsan. The sooner the better.
Buat temen2 yg sudah di diagnosa kanker, segeralah melakukan terapi. Terapi yg temen2 yakini.
Karena sel kanker berkembang setiap jam. Jangan ditunda yaa....
Oh yaa.....jaga stamina. Kita perlu stamina extra untuk 'menghadapi' sel kanker yg berkembang sangat cepat. Perlu semangat tinggi, tapi jangan lupa untuk pasrah kepada Allah. Sembuh atau tidak, terserah DIA.

Semoga info ini bermanfaat buat teman2 yg membutuhkan.
Kalau boleh berpesan, buat penderita kanker seperti aku, jangan down ketika mendapat diagnosa kanker. Aku menganggap kankerku sama kalau aku sakit flue. Kalau dianggap berat, penyakit akan semakin berat. Kalau dianggap ringan, pasti akan terasa ringan, dan insha Allah akan lebih cepat penyembuhannya.
Jangan pernah takut mati, karena mati adalah hal yg pasti tapi kita tidak pernah tahu kapan. Sakit dan mati adalah 2 hal yg berbeda. Meskipun kadang 'bergandengan'. Banyak yg sakit tapi ngga meninggal, banyak juga yg meninggal tanpa sakit terlebih dahulu.
Bersyukur kalau meninggal dengan diberi sakit dulu, kita bisa persiapan. Hehee.....

Tuesday, June 18, 2013

Jaga Stamina plus No Stres

Semenjak ada anggota badan baru, KANKER, aku semakin rajin browsing.  Tentang 'kehidupan' kanker, tentang yg menghambat pertumbuhannya ( yg dianjurkan ) dan tentang yg mempercepat pertumbuhannya ( pantangan ).

Aku mencoba mencari dari beberapa artikel di internet.....
Ada beberapa makanan yg menjadi pantangan bagi penderita kanker...
durian, duku, kelengkeng, anggur, nangka, nanas, kopi, softdrink, es, cabe, makanan yg dibakar,seafood, ikan asin, daging, jengkol, sawi putih, tauge, pewarna, pengawet, penyedap....
Tidak berpantang sama sekali, tapi sangat mengurangi dan mencoba menghindari.

Aku juga mencari tau tentang hal2 yg harus dilakukan penderita kanker, agar mempercepat proses pertumbuhan.  
Yaitu TIDAK BOLEH  TERLALU CAPEK dan TIDAK BOLEH STRES.




Olahraga. Ya olahraga, supaya bugar, ngga gampang capek, dan menjaga stamina.  Olahraga tapi tidak boleh terlalu banyak juga, supaya tidak terlalu capek.
Aku yg nyaris sama sekali ngga pernah olahraga, terpaksa wajib olahraga tiap hari. Apalagi badanku termasuk golongan GEMUK.  Gemuk termasuk pantangan bagi penderita kanker. 

Sejauh ini aku memang cukup  bugar.
Tapi ketika mendengar ada saudara yg penderita kanker paru-paru, demikian ringkih fisiknya, sehingga ketika mencoba terapi kanker, beliau tidak kuat dan pingsan. Dicoba lagi pingsan lagi. Dicoba lagi pingsan lagi. Tampaknya saat ini beliau hanya 'menunggu'....
Tidak ingin mengalami hal itu, aku berusaha mempertahankan stamina, bahkan kalau bisa meningkatkan.
Kanker adalah sel normal yg berkembang abnormal. Karena perkembangannya demikian cepat, butuh stamina yg lebih untuk 'menghadapinya'

Mulailah dari sekarang dan istiqomah.....POLA  HIDUP  SEHAT.  Istirahat cukup, makan makanan sehat, olah raga cukup.  Dan jangan stres !!

Saturday, June 8, 2013

Rompi anti Kanker

Awal pemakaian rompi, aku merasa gerah bukan main, susah bernafas, agak mual, sering kentut dan BAB lebih sering dari biasanya.
Perlu adaptasi beberapa hari, akhirnya aku nyaman dengan rompi ini. Tinggal siap-siap kipas, kalau kepanasan.


Yaa.....semua perlu adaptasi. Aku harus adaptasi dengan anggota badanku yang baru, KANKER. Lalu aku pun harus adaptasi dengan rompi ini.
Pemakaian selama 16 jam, berarti all day aku bersama rompi. Kemanapun.

Hari ini tanggal 8 juni, tepat sebulan aku berkenalan dengan rompi ini. Alhamdulillah, benjolan yg dulunya besar dan keras, sekarang jauh mengecil dan lunak.
Alhamdulillah....trimakasih pak Warsito.

Rompi anti kanker ini diciptakan oleh Prof. Dr. Warsito Purwo Taruno (46 tahun) seorang ilmuwan tingkat dunia.

Lulus dari SMA Negeri 1 Karanganyar, Solo, melanjutkan sekolah ke Fakultas Teknik Kimia UGM. Belum genap sebulan kuliah di UGM, mendapatkan beasiswa ke Jepang. 
Studi S-1, ia tempuh di Tokyo International Japanese School, Tokyo. Melanjutkan studi S-2 di Shizouka University jurusan Chemical Engineering. Di universitas yang sama, beliau meraih gelar M. Eng tahun 1994 dan gelar Ph.D Electronic Science and Technology tahun 1997.  Beliau sempat 2 tahun mengajar di universitas tersebut. 
Saat menyelesaikan tugas akhir mahasiswa S-1 tahun 1991, Warsito memulai sebuah riset tentang menembus pandang sebuah objek (sekarang disebut TOMOGRAFI). Dia melakukan riset di Laboratorium of Molecular Transport di bawah bimbingan Profesor Shigeo Uchida.
Setelah menyelesaikan S-3, ketika Dr. Warsito menghadiri konferensi di Belanda, bertemu dengan seorang profesor dari Amerika yang kemudian mengajaknya melakukan riset di Amerika Serikat. Tahun 1999, beliau hijrah ke Amerika dan bertemu dengan Professor Liang-Shih Fan dari Ohio State University (OSU). Keduanya bekerja sama di laboratorium Industrial Research Consortium milik OSU dan mengembangkan riset tomografi volumetrik. 

Dr. Warsito kemudian mengembangkan Center for Tomography Research Laboratory (CTECH Labs) Edwar Technology, pusat riset dan produksi sistem tomografi 4D yang pertama di dunia, di sebuah ruko dua lantai yang berpusat di Tangerang, Banten. Dari tempat itu lahir teknologi Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT). 
Tahun 2004, risetnya selesai tapi masih dalam bentuk prototipe. Meski begitu, temuannya segera menjadi incaran sejumlah perusahaan minyak terkemuka di Amerika Serikat dan lembaga antariksa NASA. Sebab teknologi temuan Dr. Warsito mengungguli kemampuan CT Scan dan MRI. Teknologi pemindai 4D pertama di dunia itu kemudian dipatenkan Dr. Warsito di Amerika Serikat pada lembaga paten internasional PTO/WO bernomor 60/664,026 tahun 2005 dan 60/760,529 tahun 2006. 
Pada dasarnya, ECVT atau Electrical Capacitance Volume Tomography mirip dengan USG / CT Scan dan MRI yang banyak digunakan di dunia medis.  
Namun tak seperti CT Scan dan MRI yang hanya digunakan untuk melihat apa yang terjadi di dalam tubuh manusia, ECVT jauh lebih canggih karena pasien tak perlu masuk ke dalam tabung seperti alat MRI yang cuma menampilkan gambar dua dimensi. 
Sistem ECVT ini terdiri dari sistem sensor, sistem data akuisisi dan perangkat komputer untuk kontrol, rekonstruksi data dan display. Dengan teknologi ini, pemindaian bisa dilakukan dari luar, tanpa menyentuh obyek bahkan obyek yang bergerak dengan kecepatan tinggi. 
Hingga saat ini, CTECH Labs Edwar Technology terus mengembangkan teknologi tomografi volumetric untuk berbagai aplikasi. Meskipun berskala kecil, institusi yang dibangunnya mempunyai reputasi tinggi di dunia dan mampu menjalin kerja sama dengan lembaga riset dan universitas kelas dunia seperti Ohio State University (Amerika Serikat), National Natural Scince Laboratory of Japan (RIKEN, Japan), Universitas Tehnologi Nanyang(Singapore) dan Universitas Kebangsaan Malaysia (Malaysia)

Alat terbaru yang sedang dikembangkan Dr. Warsito dan timnya adalah ECCT (electro capasitive cancer treatment) sebuah alat pembasmi kanker payudara dan kanker otak. Alat yang berbasis teknologi ECVT ini ada empat perangkat yakni brain activity scanner, breast activity scanner, brain cancer electro capacitive therapy, dan breast cancer electro capacitive therapy. 
Brain activity scanner dibuat sejak Juni 2010. Alat tersebut berfungsi mempelajari aktivitas otak manusia secara tiga dimensi. Bentuk alat tersebut mirip helm dengan puluhan lubang connector yang dihubungkan dengan sebuah stasiun data akuisisi yang tersambung dengan sebuah komputer. Alat itu bisa mendeteksi ada tidaknya sel kanker di otak. Dengan alat itu, bisa melihat seberapa parah kanker otak yang diderita pasien. 
Breast activity scanner diciptakan pada September 2011, juga berfungsi mendeteksi adanya sel kanker di tubuh. 
Selain dua alat tersebut, Dr. Warsito melengkapinya dengan membuat brain cancer electro capacitive therapy dan breast cancer electro capacitive therapy. Dua alat berbasis gelombang listrik statis dengan tenaga baterai itu terbukti dapat membunuh sel kanker. Setelah menggunakan alat ini, reaksi tubuh pasien akan mengeluarkan keringat, bukti alat tersebut bekerja baik. 
Dr Warsito telah membuktikan keampuhan alat ciptaannya kepada kakak perempuannya yang menderita kanker payudara stadium IV.
Untuk brain cancer electro capacitive therapy, Dr. Warsito mencoba mengenakannya kepada seorang pemuda berusia 21 tahun yang menderita penyakit kanker otak kecil (cerebellum). Kondisi pemuda itu sudah lumpuh total dan tidak bisa menelan makanan atau minuman. Setelah seminggu pemakaian alat tersebut, pemuda itu sudah bisa bangun dari tempat tidur serta menggerakkan tangan dan kaki.  Dalam terapi ini, Dr. Warsito bekerja sama dengan tim dokter ahli radiologi dan onkologi dari sebuah rumah sakit besar di Jakarta
Meski sudah mendapatkan hasil yang luar biasa, Dr. Warsito mengakui bahwa alat yang sudah dipakai oleh pasien di Indonesia, India, Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Eropa, China, dan Taiwan itu, masih dalam taraf penelitian yang perlu dielaborasi lebih jauh. 

Berkat kerja keras dan peranannya dalam mengharumkan dunia sains Indonesia di mata internasional, Dr. Warsito sudah menerima sejumlah penghargaan. Ayah empat putra ini pernah menerima Achmad Bakrie Award 2009 ; terpilih menjadi salah satu dari “100 Tokoh Kebangkitan Indonesia” Versi Majalah Gatra tahun 2008 ; “10 Tokoh yang Mengubah Indonesia” versi majalah Tempo tahun 2006 ; Anugerah dari American Institute of Chemist Foundation Outstanding Post-doctoral Award tahun 2002. Pada awal kariernya pada 1985, Dr. Warsito sempat meraih Baiquni Award bidang sains dan matematika dari UGM. 

Demi memajukan dunia penelitian di Indonesia, Dr. Warsito ikut mendirikan organisasi bernama Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI). Sejak tahun 2005, Dr. Warsito yang didaulat menjadi Ketua Umum MITI, telah membangun jaringan MITI di seluruh Indonesia dan luar negeri terutama MITI-Mahasiswa di lebih dari 50 kampus di 26 provinsi di seluruh Indonesia. Program utama yang dilancarkan MITI adalah meningkatkan kualitas akademis dan kemampuan riset mahasiswa Indonesia dan pengembangan SDM mahasiswa Indonesia.



Buat yang membutuhkan alat tersebut, nih info lengkapnya.....
                  
                  ALAM SUTRA      Jl.Jalur Sutra Kavling Spektra 
                  Blok 23B-C No.10-11   Alam Sutra 
                  Tangerang  Selatan   (Serpong) Kode Pos 15325 
                  Telp.021-29315015

Waktu layanan pasien pk.09 - 16 wib.  
Hari Senin - Kamis     :  Registrasi dan pemeriksaan pasien baru  
Hari Jumat                    :  Konsultasi untuk pasien lama   
Hari Sabtu-Minggu    :  Tutup           

A. Untuk area Jabodetabek datang langsung ke kantor PT.Edwar dengan membawa :
1.     Fotocopy KTP Pasien
2.     Fotocopy Wali / Perwakilan
3.     Data-data hasil pemeriksaan medis seperti : (salah satu)
  a.    CT Scan
  b.    PET Scan
  c.    Mammography
  d.    MRI

B. Untuk area diluar Jabotabek, bisa dikirim via paket ke alamat 
          CTech Laboratory. 
          Jl. Jalur Sutera Ruko Spectra kav.23C no.10-11 
          Alam Sutera Tangerang 15117.


Perlu diketahui bahwa alat pembasmi kanker tersebut dibuat secara khusus untuk setiap pasien sesuai dengan kondisi penyakit pasien. Jadi pasien harus mengirimkan data-data pemeriksaan medis dan data fisik terlebih dahulu untuk bisa dibuatkan alat tersebut.
Setelah pasien memakainya dan dinyatakan sembuh (bersih dari kanker), alat tersebut harus dikembalikan lagi kepada Ctech Lab.

 

Manusia hanya wajib berusaha, kesembuhan datangnya dari Allah.  
INFORMASI INI SIFATNYA NON KOMERSIAL. HANYA ATAS DASAR PEDULI SESAMA. SILAHKAN KONFIRMASI ULANG  ke 021-29315015

Tuesday, June 4, 2013

Sekitar Kanker Payudara

 Apa itu kanker payudara ?

Kanker payudara ( Carcinoma Mammae ) adalah tumor ganas yang tumbuh di jaringan payudara. Jenis kanker ini sering terjadi pada wanita dan tidak menutup kemungkinan jika terjadi pada kaum pria, hanya saja kasusnya sangat jarang.

Penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor resiko yang memungkinkan seorang wanita terserang penyakit ini.

  • Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara.
  • Wanita yang belum pernah hamil dan melahirkan.
  • Kehamilan pertama terjadi setelah berumur 30 tahun.
  • Mendapat menstruasi pertama pada usia di bawah 12 tahun dan menopause setelah usia 55 tahun.
  • Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen.
  • Obesitas pasca menopause dan pemakaian alkohol.
  • Bahan kimia - Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya) mungkin meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
  • Penggunaan DES (dietilstilbestrol). Wanita yang mengonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki resiko tinggi menderita kanker payudara.
Perlu diingat bahwa faktor-faktor yang disebutkan di atas tidaklah selalu dapat memicu serangan kanker payudara, namun seringkali riwayat hidup seseorang yang terkena kanker payudara berhubungan dengan faktor-faktor tersebut.

Ada beberapa gejala kanker payudara yang dapat dilihat. Berikut adalah gejala-gejala yang dimaksud......

                      ( untuk memperbesar, klik pada gambar )

Banyak faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan. Tetapi, beberapa ahli diet dan ahli kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup, secara umum bisa mengurangi angka terjadinya kanker.
Saat ini, faktor yang terbukti memegang peranan penting dalam proses terjadinya tumor adalah hormon estrogen. Estrogen merupakan hormon kelamin sekunder yang berfungsi untuk membentuk dan mematangkan organ kelamin wanita, termasuk payudara, selama pubertas.
Estrogen memicu pertumbuhan dan pematangan sel di organ kelamin wanita yang disebut sel duct. Sel duct ini kemudian akan membelah secara normal. Saat-saat pematangan sel duct ini merupakan saat yang paling rentan bagi sel tersebut terkena mutasi.
Jika ada satu sel yang mengalami mutasi akibat faktor keturunan, radiasi, radikal bebas, dll, maka sel tersebut dapat membelah secara berlebihan yang seterusnya akan berkembang menjadi kanker.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa estrogen merupakan salah satu faktor yang bertanggung jawab terhadap resiko terjadinya kanker payudara. 
Apa yang dapat dilakukan masing-masing wanita untuk mencegah timbulnya kanker payudara?

  • Lakukan deteksi dini (pemeriksaan sendiri) setiap bulan setelah masa haid  dan pemeriksaan klinis (mammografi dan biopsi).
  • Hindari mengonsumsi makanan yang berlemak tinggi.
  • Penggunaan obat atau alat kontrasepsi yang mengandung hormon harus atas petunjuk dokter.
  • Menyusui bayi selama mungkin (sampai sekitar 2 tahun).
  • Banyak mengonsumsi buah dan sayur serta kedelai termasuk produk olahannya.
 
Kunci untuk bertahan hidup adalah mendeteksi kanker payudara sedini mungkin, sebelum ia memiliki kesempatan untuk menyebar. Pemeriksaan payudara secara pribadi hendaknya dilakukan dengan teratur setiap bulan, karena seorang wanita harus waspada dalam mencari sesuatu yang tampak atau terasa mencurigakan pada payudaranya, seperti adanya pengerasan atau benjolan.
Tidak soal seberapa kecil hasil penemuannya, ia perlu segera menghubungi dokter. Semakin dini suatu benjolan didiagnosa, semakin besar kendali yang dimiliki wanita tersebut terhadap masa depannya.

Segera periksakan payudara Anda ke dokter bila timbul gejala-gejala yang telah disebutkan agar bisa segera ditangani dengan baik. Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembuhkan jika masih pada stadium awal.
 
Kanker, entah apa penyebabnya entah apa obatnya.  Tapi yakinlah Allah menciptakan penyakit, sudah beserta obatnya. Kewajiban kita hanya berusaha. Selanjutnya, biar Allah yg menentukan.